Penanggulangan Masyarakat Miskin Kota Rawan Kriminalitas Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Jalur Pendidikan Nonformal Di Kota Semarang


Liliek Desmawati, FIP PLS and Achmad Rifai RC, - and Sungkowo Edy Mulyono, - (2015) Penanggulangan Masyarakat Miskin Kota Rawan Kriminalitas Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Jalur Pendidikan Nonformal Di Kota Semarang. Journal of Nonformal Education, 1 (1). ISSN 2442-532X

[thumbnail of Penanggulangan Masyarakat Miskin Kota Rawan Kriminalitas Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Jalur Pendidikan Nonformal Di Kota Semarang.pdf] PDF - Published Version
Download (281kB)
[thumbnail of Turnitin Penanggulangan Masyarakat Miskin Kota Rawan Kriminalitas Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Jalur Pendidikan Nonformal Di Kota Semarang.pdf] PDF - Published Version
Download (2MB)
[thumbnail of Review Penanggulangan Masyarakat Miskin Kota Rawan Kriminalitas Melalui Pemberdayaan Masyarakat Di Jalur Pendidikan Nonformal Di Kota Semarang.pdf] PDF - Published Version
Download (155kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis profil orang miskin yang rawan kriminalitas di Kota Semarang; memformulasikan strategi pemberdayaan masyarakat dan merumuskan desain model pemberdayaan masyarakat melalui jalur pendidikan nonformal. Data primer melalui wawancara kepada responden dan key-persons. Multistage sampling dipilih 30 orang miskin yang menganggur, diantara mereka adalah 11 kepala rumah tangga. Data sekunder dari data penduduk miskin yang menganggur dan berpotensi, berlokasi di Kecamatan Semarang Utara. Data juga dikumpulkan terkait dari sumber jurnal, buku, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan profil orang miskin yang menganggur dan berpotensi. Profil masyarakat miskin yang menganggur di Kota Semarang, pada dasarnya dibedakan menjadi fisik dan nonfisik. Secara fisik kemiskinan berupa status kepemilikan rumah, milik sendiri dan milik orang lain (kontrak); status kepemilikan tanah, hak milik dan milik negara; kondisi rumah yaitu layak dan tidak layak, dan asset yang dimiliki berupa meja kursi, almari, serta televisi. Adapun secara nonfisik berupa pendapatan, pekerjaan, potensi yang dimiliki, kebutuhan air bersih, kebutuhan pokok, kesehatan maupun rekreasi. Strategi pemberdayaan masyarakat miskin yang menganggur, dapat diformulasikan melalui supply lebih kecil dari demand, supply sama dengan demand, dan supply lebih tinggi atau tidak sama dengan demand. Model pemberdayaannya mendukung kinerja agen pembaharu dalam melaksanakan program kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Kemiskinan, pengangguran, kebutuhan pasar, pemberdayaan masyarakat, pendidikan nonformal, dan usaha mandiri
Subjects: L Education > Special Education > Non-formal education
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah (S1)
Depositing User: mahargjo hapsoro adi
Date Deposited: 11 Aug 2022 02:42
Last Modified: 11 Aug 2022 02:42
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/51231

Actions (login required)

View Item View Item