KUALITAS HASIL PEWARNAAN KAIN KATUN PRIMISSIMA DENGAN EKSTRAK BUAH MANGSI (PHYLLANTHUS RETICULATUS)
Lathifah Mukti, 5403416005 (2021) KUALITAS HASIL PEWARNAAN KAIN KATUN PRIMISSIMA DENGAN EKSTRAK BUAH MANGSI (PHYLLANTHUS RETICULATUS). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Seiring dengan kemajuan zaman dan teknologi, pewarna sintetis lebih banyak digunakan dibandingkan dengan penggunaan pewarna alami. Penggunaan pewarna alami dinilai kurang praktis dibanding dengan pewarna sintetis yang siap pakai dan memiliki banyak pilihan warna. Namun demikian, pewarna sintetis terus menerus digunakan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan karena limbah cair pewarna sintetis dikategorikan sebagai limah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Sehingga, apabila tidak diolah dengan benar dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Berbeda dengan pewarna alami yang limbahnya lebih ramah lingkungan dan mudah terdegradasi. Oleh sebab itu, untuk mendukung gerakan back to nature perlu adanya eksplorasi lebih lanjut sumber�sumber alam yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan buah mangsi (Phyllanthus reticulatus) sebagai pewarna alami pada pewarnaan kain katun primissima dengan kualitas pewarnaan yang dihasilkan dinilai dalam aspek arah warna, ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan kerataan warna. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni. Variabel independen pada penelitian ini adalah pelarut (air, etanol, etanol asam, metanol dan metanol asam) dan mordan (tawas, kapur tohor dan tunjung) sedangkan variabel dependen dari penelitian ini adalah arah warna, ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan kerataan warna. Jenis kain yang digunakan adalah kain katun primissima dengan frekuensi pencelupan sebanyak dua kali. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu maserasi (perendaman) selama 5 jam dengan perbandingan 1:10 b/v. teknik mordanting yang digunakan yaitu pre dan post mordanting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa arah warna yang dihasilkan pada perlakuan mordan tawas mengarah pada warna kuning hingga merah-jingga, perlakuan mordan kapur tohor menghasilkan arah warna kuning-jingga hingga jingga, sedangkan perlakuan mordan tunjung menghasilkan arah warna biru hingga biru-hijau. Nilai ketuaan warna menunjukkan kategori sedang, tua, hingga sangat tua. Nilai ketahanan luntur warna terhadap pencucian pada mordan tawas menunjukkan kategori rata-rata nilai “baik”, pada mordan kapur tohor menunjukkan kategori rata-rata nilai “cukup” dan pada perlakuan mordan tunjung menunjukkan rata-rata nilai “kurang”, serta buah mangsi memiliki nilai kerataan warna yang rata pada semua perlakuan jenis mordan dan pelarutnya. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa buah mangsi dapat dijadikan sebagai pewarna alami pada kain katun primissima.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pewarna alami, buah mangsi, pelarut, mordan, katun primissima |
Subjects: | H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman > family environment |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, S1 |
Depositing User: | Kharisma ADHIARYA |
Date Deposited: | 04 Aug 2022 04:07 |
Last Modified: | 04 Aug 2022 04:07 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/50977 |
Actions (login required)
View Item |