Vina Febriani, 4411417026 (2021) EFEKTIVITAS EKSTRAK BIJI PEPAYA SEBAGAI ANTIFUNGI DENGAN PERBEDAAN CARA PENGERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR BUSUK BUAH. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis penghasil beragam jenis buah-buahan, memiliki sifat mudah rusak karena kontaminasi jamur dan memiliki masa simpan yang pendek. Sehinga, untuk mengatasi hal tersebut dilakukan pemanfataan senyawa bioaktif biji pepaya Calina sebagai antifungi, seperti flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan terpenoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pengeringan dan variasi konsentrasi biji pepaya yang paling efektif, mengetahui interaksi antara cara pengeringan dengan variasi konsentrasi serta pengaruh terhadap masa simpan buah. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental rancangan acak kelompok dua faktor. Pengeringan dilakukan dengan sinar matahari dan oven. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut aquades, Ekstrak yang diperoleh yaitu ekstrak tanpa pengenceran (konsentrasi 100%) dan ekstrak dengan pengenceran (50%), kontrol positif yang digunakan adalah ketokonazole 0,2% dan kontrol negatif adalah aquades. Kemudian diujikan secara in vitro menggunakan metode giant colony dengan jamur Aspergillus niger dan Meyerozyma guilliermondii pada medium Potato Dexstrose Agar dan secara in vivo diterapkan pada buah jeruk yang dilukai secara artifisial. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak aquades biji pepaya sinar matahari dan oven efektif dalam menghambat pertumbuhan jamur busuk buah secara in vitro. Secara in vivo, ekstrak biji aquades biji pepaya sinar matahari dan oven tidak memiliki pengaruh dalam memperpanjang masa simpan buah.

Actions (login required)

View Item