PENGGUNAAN KATA SERU HERAN DAN KAGET MASYARAKAT TUTUR BAHASA JAWA DI LERENG MERAPI ( TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK)


Tutwurini, 2601417027 (2021) PENGGUNAAN KATA SERU HERAN DAN KAGET MASYARAKAT TUTUR BAHASA JAWA DI LERENG MERAPI ( TINJAUAN SOSIOLINGUISTIK). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2601417027 - Tutwurini.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Bahasa dapat mencirikan dan menjadi identitas suatu kelompok masyarakat. Sama halnya dengan masyarakat di daerah lain, masyarakat di lereng Merapi juga memiliki bahasa khas yang digunakan. Tak jarang masyarakat di luar daerah lereng Merapi dapat mengenali masyarakat lereng Merapi dari logat dan pengguaan kata serunya. Ciri khas bahasa yang digunakan oleh masyarakat di lereng Merapi adalah penggunaan kata seru heran dan kaget. Penggunaan kata seru dipengaruhi oleh situasi, kondisi, dan identitas sosial penuturnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bagaimana penggunaan kata seru heran dan kata seru kaget masyarakat di lereng Merapi berdasarkan variabel sosial penuturnya yang meliputi: usia, pendidikan, tempat tinggal, dan pekerjaan. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode simak dengan teknik dasar sadap dan menggunakan teknik lanjutan berupa teknik simak bebas libat cakap, teknik simak libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Analisis data menggunakan metode padan dengan teknik dasar pilah unsur penentu (PUP) dan teknik lanjutan berupa teknik hubung banding menyamakan (HBS) dan teknik hubung banding membedakan (HBB). Penyajian analisis menggunakan metode informal. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil temuan berupa (1) kata seru heran yang digunakan masyarakat di lereng Merapi berdasarkan variabel sosial penuturnya yang berbeda-beda ditemukan sebanyak 35 kata seru yang meliputi: lhah cah cah, yungalah, lhah, yuh yuh yuh, wileh, walah, yualalalah, yualah lah, jan endah le gumun, alah lae lae, walah lah, wuh, wah wah, yualah, wa, halah, harak, ee le yulah yulah yulah, oh, endah emen, endah cah, walah yung, yung yung, hiyuh, haiyuh, waiyuh, wah, ooo, hilalah, yuh yuh, yualahlah, walah walah, wuu, walah jan, alah yung. Kata seru heran paling banyak digunakan oleh masyarakat di lereng Merapi yang berusia 50 tahun ke atas, berpendidikan rendah, sebagian besar bekerja sebagai buruh, dan tinggal di Kecamatan Cepogo dan Kecamatan Musuk. (2) kata seru kaget yang digunakan masyarakat di lereng Merapi berdasarkan variabel sosial penuturnya yang berbeda-beda ditemukan sebanyak 27 kata seru yang meliputi: ya Allah ya Allah, heh, ya Allah cah, lhah lhah, wuh, woh, hah, halah yung, halah halah, oh, apa iyak, alah lae lae, hah halah, hih, yuh, yualah lae, oh, oalah, ee, eh eh heh, ya Allah, eh Allahuakbar, astaghfirullah, astaghfirullah‟halazim, ndhuh yoh, gustialah, ya Allah cah cah, yuh yuh yuh walah. Kata seru kaget paling banyak digunakan oleh masyarakat di lereng Merapi yang berusia 65 tahun ke atas, tidak mengenyam pendidikan di bangku sekolah, sebagian besar bekerja sebagai pedagang, dan tinggal di Kecamatan Selo. Penelitian mengenai penggunaan kata seru oleh masyarakat di daerah tertentu masih jarang dilakukan. Diharapkan ada penelitian lanjutan yang meneliti mengenai penggunaan kata seru dan mengkajinya lebih mendalam lagi seperti mengkaji sturktur, fungsi, atau jenis penggunaan kata seru yang digunakan di suatu daerah

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: kata seru heran, kata seru kaget, masyarakat lereng Merapi
Subjects: L Education > Special Education > Language and literature education
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: Kharisma ADHIARYA
Date Deposited: 01 Aug 2022 02:45
Last Modified: 01 Aug 2022 02:45
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/50790

Actions (login required)

View Item View Item