Anisa Ramadani, 2111417014 (2021) SATUAN-SATUAN LINGUAL DALAM TRADISI GARABEK SEKATEN DI SURAKARTA: KAJIAN ETNOLINGUISTIK. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan zaman yang semakin canggih menyebabkan nilai-nilai filosofi kebudayaan masyarakat mengenai Tradisi Garabek Sekaten saat ini kurang mendapat perhatian dari masyarakat sekitar. Masyarakat saat ini hanya mengetahui Tradisi Garabek Sekaten namun kurang mengetahui makna filosofi yang lebih mendalam. Tradisi Garabek Sekaten di Surakarta sangat menarik untuk diteliti karena terdapat bentuk satuan kebahasaan dan makna kultural yang terkandung di dalam rangkaian acara. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk satuan-satuan lingual dalam Tradisi Garebek Sekaten di Surakarta dan mendeskripsikan makna kultural dalam Tradisi Garebek Sekate di Surakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan secara teoretis dan pedekatan secara metodologis. Penelitian ini dipusatkan di daerah Keraton Surakarta yang ada di Jawa Tengah tepatnya di pusat Kota Surakarta, Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon. Data dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder. Metode dan teknik pengumpulan data yaitu metode simak dan teknik dasar yang digunakan adalah teknik sadap dan teknik lanjutan adalah teknik simak libat cakap. Metode kedua adalah metode cakap. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pancing dan teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik cakap semuka, teknik rekam, dan teknik catat. Metode dan teknik analisis data menggunakan metode agih dengan teknik Bagi unsur Langsung (BUL) dan teknik lanjutan yaitu teknik perluas dan teknik sisip. Metode padan dengan menggunakan referent dengan teknik Pilah Unsur Penentu (PUP) kemudian teknik lanjutan yaitu teknik hubung banding (HB), teknik hubung banding menyamakan (HBS), teknik hubung banding membedakan (HBB). Penyajian hasil analisis dilakukan secara formal dan informal. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya 58 data satuan lingual. Satuan lingual yang ditemukan pada Tradisi Garabek Sekaten dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu berdasarkan kategori penamaan dan berdasarkan bentuk formal bahasa. Berdasarkan kategori penamaan satuan lingual terbagi menjadi 3 kategori utama, yaitu peralatan/perlengkapan antara lain Berdasarkan bentuk formal bahasa satuan lingual pada Tradisi Garabek Sekaten diklasifikasikan menjadi tiga bentuk, yaitu, kata, frasa, dan klausa. Satuan lingual yang ditemukan pada kata berjumlah 38 data yang berbentuk monomorfemis dan polimorfemis. Satuan lingual yang ditemukan pada frasa berjumlah 19 data. Sementara itu, satuan lingual yang ditemukan pada klausa berjumlah 1 kata. Satuan lingual pada Tradisi Garabek Sekaten memiliki makna kultural berupa nilai-nilai religius yang bermanfaat bagi kehidupan manusia dalam mengarungi kehidupan di dunia antara lain, selalu membatasi diri untuk tidak berbuat buruk, mengetahui batas-batas kebaikan dan keburukan, menahan hawan nafsu. Saran penelitian ini adalah penelitian satuan kebahasaan dan makna kultural yang terdapat pada Tradisi Garabek Sekaten di Surakarta ini dapat dikembangkan lebih lanjut melalui bidang kajian lain yang bertumpu pada budaya, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat setempat sesuai dengan nilai�nilai kehidupan

Actions (login required)

View Item