PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN BERBASIS BUDAYA LOKAL MELALUI PEMBUATAN WAYANG KULIT DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI JAWA TENGAH


Rosita Kusumaningrum, 1201416031 (2021) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN BERBASIS BUDAYA LOKAL MELALUI PEMBUATAN WAYANG KULIT DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI JAWA TENGAH. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 1201416031 - Rosita Kusumaningrum.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pemberdayaan masyarakat melalui pembuatan wayang kulit, bagaimana keberhasilan pemberdayaan, serta apa saja faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pemberdayaan masyarakat berbasis budaya lokal melalui pembuatan wayang kulit, keberhasilan pemberdayaan, serta faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pemberdayaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian 8 orang, 1 dari pemerintah desa, 2 orang dari pokdarwis, 1 tokoh masyarakat, dan 4 orang pengrajin wayang. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui tiga tahap, yaitu tahap penyadaran, tahap transformasi, dan tahap pengayaan. Tahap penyadaran dilakukan melalui kegiatan sosialisasi. Tahap transformasi ditandai adanya perubahan ketrampilan masyarakat. Tahap pengayaan ditandai adanya inovasi yang dilakukan masyarakat. 2) Keberhasilan pemberdayaan meliputi keberhasilan ekonomi yaitu dengan adanya kemampuan berwirausaha. Keberhasilan sosial yaitu adanya kemampuan membangun relasi dengan orang banyak. Keberhasilan budaya yaitu dengan adanya upaya pelestarian kebudayaan oleh masyarakat. 3) Faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pemberdayaan terdiri dari faktor pendukung yaitu adanya dukungan, partisipasi, dan kemauan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan. Faktor penghambat yaitu adanya keterlambatan pemasokan bahan baku, masih sulitnya mengubah pola pikir sebagian masyarakat, dan kurangnya generasi penerus pembuat wayang kulit. Simpulan penelitian ini adalah proses pemberdayaan masyarakat berbasis budaya lokal melalui pembuatan wayang kulit di Desa Kepuhsari dilakukan cukup baik dengan sasaran masyarakat miskin Desa Kepuhsari agar sadar akan potensinya, sehingga bisa dikembangkan dan mencapai kesejahteraan. Saran yang diajukan, yaitu dengan mengecek persediaan stok bahan baku sebagai upaya pencegahan keterlambatan pengiriman bahan baku, memberikan pengetahuan dan pemahaman melalui sanggar atau rumah belajar mulai dari anak-anak, remaja, atau masyarakat secara umum yang nantinya sebagai penerus pembuat wayang, dan merubah pola pikir masyarakat yang masih awam akan pemberdayaan

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Pemberdayaan Masyarakat, Budaya Lokal, Wayang Kulit, Kesejahteraan
Subjects: L Education > LA History of education
L Education > LC Special aspects of education
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Luar Sekolah (S1)
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 21 Jul 2022 01:36
Last Modified: 21 Jul 2022 01:36
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/50490

Actions (login required)

View Item View Item