Mela Dipa Sekar Putri, 7111417018 (2021) PENGARUH VARIABEL MAKRO EKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN BERMASALAH BANK UMUM SYARIAH INDONESIA TAHUN 2009-2020. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Objek pada penelitian ini merupakan masalah mengenai pembiayaan bermasalah khususnya pada Bank Umum Syariah di Indonesia, pembiayaan bermasalah pada Bank Umum Syariah dapat dilihat dari tahun 2009 hingga tahun 2020 relatif meningkat. Hal ini menandakan bahwa rasio dari pembiayaan bermasalah pada suatu perbankan menjadi perhatian yang khusus. Semakin tingginya tingkat pembiayaan bermasalah akan memperburuk tingkat kesehatan bank. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh variabel makro ekonomi terhadap pembiayaan bermasalah Bank Umum Syariah di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Penelitian ini menggunakan analisis Error Correction Model (ECM). Penelitian ini menggunakan data time series yakni tahun 2009-2020 di Indonesia. Variabel yang digunakan Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah, Inflasi, Kurs, Produk Domestik Bruto (PDB), Industrial Production Index (IPI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan Foreign Direct Investment (FDI), Pembiayaan Bermasalah Bank Umum Syariah menjadi variabel dependen dan variabel Inflasi, Kurs, PDB, IPI, IHSG, dan FDI. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari hasil uji ECM yang dilakukan didapatkan bahwa pada jangka pendek hanya 4 variabel yang berpengaruh yaitu variabel inflasi, kurs, IHSG, dan FDI dan untuk variabel PDB dan IPI tidak berpengaruh dalam jangka pendek terhadap pembiayaan bermasalah. Sedangkan untuk jangka panjang hanya 5 variabel yang berpengaruh terhadap pembiayaan bermasalah yaitu variabel inflasi, kurs, PDB, IPI, dan IHSG, untuk variabel FDI tidak berpengaruh dalam jangka panjang terhadap pembiayaan bermasalah. Penelitian ini menyarankan perbankan khususnya Bank Umum Syariah sebaiknya dalam menetapkan pembiayaan yang akan diberikan kepada nasabah, melihat keadaan perekonomian negara terlebih dahulu, apakah saat itu harus diberlakukannya kebijakan kredit tetap atau kredit longgar.

Actions (login required)

View Item