Indra Dwijayana, 7111415091 (2021) PERSEPSI PETANI TERHADAP PROGRAM ASURANSI USAHA TANI PADI DI KECAMATAN KENDAL, KABUPATEN KENDAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) adalah program yang dikeluarkan oleh Kementrian Pertanian untuk para petani di Indonesia. Tujuan program tersebut adalah memberikan perlindungan kepada petani dalam bentuk bantuan modal kerja pada saat tanaman rusak atau gagal panen akibat bencana alam, gangguan tanaman akibat serangan organisasi tanaman penganggu (OTP), wabah penyakit menular, dampak perubahan iklim dan / atau jenis risiko lainnya. Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dilaksanakan sejak tahun 2015 artinya program ini sudah berjalan selama 5 tahun. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian dari tahun 2015-2019 realisasi target program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) tidak pernah tercapai. Kabupaten Kendal adalah salah satu daerah dengan pelaksanaan program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) yang kurang berhasil karena hanya satu persen yang mengikuti program tersebut, padahal Kabupaten Kendal merupakan daerah rawan bencana banjir. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji persepsi petani terhadap kebijakan asuransi usaha tani padi di Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal serta mengetahui hambatan-hambatan kebijakan tersebut. Jenis penelitian adalah kuantitatif, menggunakan metode non-probabilitas. Analisis data menggunakan Skala Likert yang didasarkan pada jawaban dari 20 pertanyaan untuk mengukur persepsi petani terhadap program AUTP dengan total responden sebanyak 96 orang. Selain itu, metode wawancara digunakan untuk mengetahui hambatanhambatan petani dalam mengikuti program AUTP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap program AUTP di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kendal tergolong kurang baik. Hal ini disebabkan karena petani mengalami hambatan-hambatan selama mengikuti program. Saran penelitian ini yaitu perlunya diadakan sosialisasi program secara khusus dan berkala. Selain itu pemerintah perlu membentuk tim khusus yang bertugas sebagai pendamping petani. Pendamping ini bertugas untuk membantu petani dari awal hingga klaim kerugian. Petugas ini ditunjuk dari gapoktan wilayah setempat.

Actions (login required)

View Item