Indah Urwatin Wusqo, 2009 (2009) Komparasi Hasil Belajar Kimia antara Siswa yang Menerima Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Guided Discovery Inquiry (GDI)Menggunakan Pendekatan Student Centered Learning Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI SMA Negeri 11 Semarang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF (Komparasi Hasil Belajar Kimia antara Siswa yang Menerima Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Guided Discovery Inquiry (GDI)Menggunakan Pendekatan Student Centered Learning Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI SMA) - Published Version Download (23kB) | Preview

Abstract

Wusqo, Indah Urwatin. 2009. “Komparasi Hasil Belajar Kimia antara Siswa yang Menerima Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Guided Discovery Inquiry (GDI)Menggunakan Pendekatan Student Centered Learning Pokok Bahasan Laju Reaksi Kelas XI SMA Negeri 11 Semarang”. Skripsi, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Dra. Saptorini, M. Pi dan Drs. Eko Budi Susatyo, M.Si. Kata kunci: komparasi, STAD, GDI, Student Centered Learning dan Laju Reaksi Berlakunya KTSP menuntut guru harus bijaksana dalam menentukan suatu model pembelajaran yang inovatif dan kreatif, agar siswa dapat belajar penalaran dan aktivitas yang dapat menciptakan situasi dan kondisi kelas yang kondusif sehingga proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan tujuan pembelajaran KTSP yang diharapkan . Model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru yaitu model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan GDI menggunakan pendekatan Student Centered Learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar kimia antara siswa yang menerima model STAD dan GDI serta mengetahui hasil belajar kimia yang lebih baik dari keduanya. Populasi dalam penelitian seluruh kelas XI IPA SMA Negeri 11 Semarang. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling dengan persyaratan data populasi harus homogen. Untuk sampel penelitian diambil dua kelas secara acak yaitu kelas XI IPA 2 sebagai kelas eksperimen 1, menerima model pembelajaran GDI menggunakan pendekatan Student Centered Learning dan XI IPA 1 sebagai kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan pendekatan Student Centered Learning. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan perlakuan diakhiri dengan post test. Setelah menerima pembelajaran dengan perlakuan yang berbeda rata-rata nilai post test kelas eksperimen 1 75,52 dan kelas ekperimen 2 71,31. Kedua kelas berdistribusi normal, dan mempunyai varians yang sama, sedangkan pada uji perbedaan dua rata-rata dua pihak dihasilkan thitung (2,094) > ttabel (2,00) yang berarti ada perbedaan yang signifikan. Pada uji perbedaan dua rata-rata satu pihak kanan thitung (2,094) > ttabel (1,67), yang berarti rata-rata kelas eksperimen 1 lebih baik dari pada kelas eksperimen 2.Jadi berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar kimia dari dua model yang berbeda dan hasil belajar kimia kelas yang menerima model pembelajaran GDI menggunakan pendekatan Student Centered Learning lebih baik dari pada kooperatif tipe STAD menggunakan pendekatan Student Centered Learning. Saran yang diberikan, guru hendaknya lebih bijaksana memilih model pembelajaran yang tepat agar hasil belajar dapat meningkat.

Actions (login required)

View Item