RIO PRIYO SAPUTRO, 5112415023 (2019) REDESAIN PASAR KRIYA TUNTANG DI KABUPATEN SEMARANG DENGAN PENDEKATAN TEORI ANTI-OBJECT LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Download (9MB)

Abstract

Pasar saat ini merupakan salah satu sarana penggerak perekonomian di setiap daerah di Indonesia dimana sangat banyak hasil usaha masyarakat yang didistribusikan dan ditukarkan dengan alat tukar yang sah sesuai dengan kebijakan undang-undang. Namun masih banyak pelaku kegiatan jual-beli seperti Pedagang Kak Lima yang tidak menaati aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Kabupaten Semarang dengan kebijakan pembangunan daerahnya melalui Dinas Pengelolaan Pasar Kabupaten Semarang menargetkan perbaikan fasilitas pasar sebagai roda penggerak perekonomian masyarakat. Pasar Kriya Tuntang yang berada di Kawasan Strategis Kabupaten tepatnya di Jalan Fatmawati sebagai penghubung Kota Semarang dan Kota Solo nyatanya belum layak untuk mewadahi kegiatan jual-beli dari sisi regulasi maupun fasilitas yang disediakan. Ditambah dengan dibangunnya Jalan Tol Semarang-Solo yang berdampak pada berkurangnya jumlah pengunjung dan menurunnya keuntungan usaha pedagang disana. Redesain Pasar Kriya Tuntang merupakan usaha Pemerintah untuk mewadahi para Pedagang Kaki Lima dengan sebuah pasar yang memiliki fasilitas penunjang seperti lahan parkir, rest area, public plaza, dan foodcourt agar mendapatkan sebuah tempat usaha sesuai regulasi dan menarik bagi pengunjung. Melalui pendekatan Teori Arsitektur Anti-Object diharapkan Pasar Kriya Tuntang yang baru akan berdiri selaras dengan lingkungannya dengan menghindari dirinya menjadi sebuah obyek yang asing bagi sekitarnya melalui penggunaan material alami lokal yang potensial dan berkelanjutan.

Actions (login required)

View Item