Pujiadi, 0401614013 (2022) Model Reduksi Kecemasan Matematika Siswa Untuk Pembelajaran Dengan Scaffolding Berbasis Analisis Efek Perilaku Teman Sebaya. Doctoral thesis, UNNES.

PDF - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Saat ini matematika belum menjadi pelajaran yang difavoritkan, bahkan kerapkali dianggap sebagai pelajaran yang menakutkan bagi sebagian besar siswa. Inilah yang kemudian melahirkan suatu kecemasan. Kecemasan yang dialami siswa berkaitan dengan subyek matematika lazim dinamakan sebagai kecemasan matematika (mathematics anxiety). Dalam penelitian pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bersama tim promotor memberikan gambaran tentang kondisi kecemasan matematika yang dialami oleh siswa, yakni bahwa siswa SMA di Jawa Tengah masih mengalami kecemasan matematika baik pada level rendah, sedang maupun tinggi. Siswa yang mengalami kecemasan matematika cenderung menghindarkan diri terhadap situasi yang mereka harus mempelajari dan beraktivitas dengan matematika. Timbulnya kecemasan matematika pada diri siswa dapat dikarenakan oleh berbagai sebab, diantaranya adalah karena adanya tekanan yang dialami oleh siswa, dapat juga berasal dari strategi pembelajaran guru. Berdasarkan hal tersebut, selanjutnya dirumuskan tujuan utama penelitian ini yaitu untuk merumuskan formulasi intervensi edukatif sebagai model reduksi kecemasan matematika siswa untuk digunakan dalam pembelajaran dengan scaffolding berbasis analisis efek perilaku teman sebaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian dengan metode campuran, yakni kombinasi antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan melibatkan 100 responden siswa Kelas X, dan 2 orang guru matematika SMAN 1 Semarang. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah formulasi intervensi edukatif sebagai model reduksi kecemasan matematika siswa untuk digunakan dalam pembelajaran dengan scaffolding berbasis analisis efek perilaku teman sebaya yaitu guru: (1) memberi penugasan belajar, siswa belajar mandiri atau belajar bersama teman sebaya terhadap materi konsep sebelum tatap muka, (2) meminta pertanggungjawaban sebagai progres laporan atas tugas yang diberikan, (3) memverifikasi dan mengklarifikasi atas pemahaman siswa dengan berdiskusi antar siswa antar teman sebaya yang terkondisi, (4) mengajak siswa untuk mempresentasikan atas hasil diskusi, (5) memberikan layanan bagi siswa yang masih bermasalah, (6) mengajak siswa berkontribusi dengan menyimpulkan atas hasil belajar yang siswa capai.

Actions (login required)

View Item