LUKISAN KACA CIREBON: RELASI DISTINGSI ESTETIKA DENGAN KUASA SIMBOLIK DAN PEWARISANNYA DI TENGAH PERUBAHAN BUDAYA


Casta, 0205618003 (2022) LUKISAN KACA CIREBON: RELASI DISTINGSI ESTETIKA DENGAN KUASA SIMBOLIK DAN PEWARISANNYA DI TENGAH PERUBAHAN BUDAYA. Doctoral thesis, UNNES.

[thumbnail of 0205618003-DISERTASI LENGKAP - casta made.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Kesenian tradisional Nusantara termasuk di dalamanya lukisan kaca Cirebon dihadapkan dengan ancaman kepunahan di tengah desakan perubahan budaya. Di dalam arena produksi kultural persenilukiskacaan Cirebon nyatanya dihadapkan dengan perebutan modal ekonomi, modal sosial, dan modal simbolik, serta adanya dominasi simbolik dari maestro lukisan kaca. Penemuan distingsi estetika masing-masing pelukis kaca dan pewarisannya dalam menghadapi perubahan budaya merupakan strategi yang harus ditempuh agar persenilukiskacaan Cirebon dapat bertahan dan berkembang. Fokus penelitian ini adalah tentang penemuan distingsi estetika, relasinya dengan kuasa simbolik, dan pewarisannya dalam kaitannya dengan perubahan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menginterpretasikan penemuan distingsi estetika dalam menghadapi perubahan budaya; memahami dan menginterpretasikan relasi distingsi estetika dengan kuasa simbolik dalam menghadapi perubahan budaya; dan memahami dan menginterpretasikan pewarisan distingsi estetika dalam menghadapi perubahan budaya. Penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan kebudayaan. Desain penelitian menggunakan desain penemuan keteraturan sistem kebudayaan. Subjek penelitian adalah pelukis kaca dan produksi kultural persenilukiskacaan Cirebon sejak periode awal perkembangan (awal abad ke-20) hingga perkembangan yang terjadi pada tahun 2021. Pengumpulan data menggunaan wawancara mendalam, observasi partisipan, pengumpulan dokumen, dan individual life’s history. Analisis data menggunakan prosedur analisis interaktif yang dipadukan dengan analisis kesatuan organik yang meliputi analisis subject, content, dan form. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Penemuan distingsi estetika sebagai produksi selera estetika menjadi kebutuhan setiap pelukis kaca dalam menghadapi perubahan budaya. Distingsi estetika lahir dari pengembalian modal budaya yang dipandu oleh habitus, sehingga ditemukan lima repertoar distingsi estetika yang meliputi selera estetika keraton, selera estetika penguatan identitas budaya, selera estetika pembaharuan tradisi, selera estetika revitalisasi tradisi, dan selera estetika kelas marginal. Distingsi estetika dengan demikian tidak menentukan status kelas sosial akan tetapi berhubungan dengan modal budaya yang sah; 2) Relasi distingsi estetika dengan kuasa simbolik terwujud dari respon kreatif terhadap doxa kuasa simbolik, sehingga ditemukan distingsi estetika melalui strategi orthodoxa, heterodoxa, sintesa orthodoxa dengan heterodoxa, dan pseudo heterodoxa.Pilihan strategi tersebut merupakan model penemuan kreativitas pelukis kaca yang dapat diimplementasikan sebagai model pendidikan kreativitas pada pendidikan seni di sekolah ; dan 3) Distingsi estetika diwariskan secara enkulturasi dengan pendekatan mimesis guna memupuk habitus dan modal budaya menuju ke pendekatan involutif sebagai reaksi atas perubahan budaya. Implikasi temuan penelitian adalah pentingnya prinsip pembelajaran seni yang berpusat pada modal budaya siswa (student cultural capital centered) dengan variasi pendekatan mimesis menuju ke pendekatan involutif sebagai pendidikan kreativitas yang menjamin terbentuknya kesadaran budaya siswa.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Distingsi Estetika, Kuasa Simbolik, Lukisan Kaca, Pewarisan Seni, Perubahan Budaya
Subjects: N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Seni, S3
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 24 May 2022 18:43
Last Modified: 24 May 2022 18:43
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49811

Actions (login required)

View Item View Item