RISET KEUANGAN KAJIAN KEPERILAKUAN & STRUKTUR MODAL


Arief Yulianto, FE Manajemen (2021) RISET KEUANGAN KAJIAN KEPERILAKUAN & STRUKTUR MODAL. UNNES Press. ISBN 978-602-285-279-7

[thumbnail of 1. Buku Referensi Riset Keuangan Kajian Keperilakuan & Struktur Modal - KUSDIYANTO UNNES.pdf] PDF
Download (4MB)

Abstract

Riset ekonomi perilaku tentang keputusan rasional di bidang ekonomi memberikan kontribusi ke keuangan perilaku. Faktanya, pilihan rasional dimungkinkan dilengkapi aspek psikologis, keterbatasan memproses informasi sehingga menghasilkan keputusan keuangan yang irasional, anomaly, bias dan heuristic, struktur modal salah satunya. Analogi pasar mobil bekas berkualitas baik (plum) dan buruk (lemon) (Akerlof, 1970) menjadi dasar untuk riset keperilakuan di bidang ekonomi dan keuangan. Perbedaan dorongan psikologis karena informasi asimetri menghasilkan bias perilaku pelaku pasar. Kadangkala terjadi keputusan yang tidak rasional seperti hedging, yang mengikuti keputusan orang lain karena beranggapan mereka mempunyai informasi yang lebih lengkap dan mengabaikan informasi fundamental yang ada. Bagian pertama mengkaji keputusan keuangan yang didasarkan dari perbedaan informasi. Kenapa investor membeli saham yang sedang banyak dibeli juga oleh orang lain? Kenapa orang suka membeli saham perusahaan yang lebih familiar dengan dirinya? Kenapa investor enggan melakukan cut loss untuk saham yang sedang underperform? Kenapa investor sering merasa bahwa informasi yang terbaru adalah informasi yang paling bisa diandalkan untuk mengambil keputusan? Kenapa fenomena bubble seperti tech bubble bisa terjadi? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering kali sulit untuk dijawab karena perilaku-perilaku tersebut sama sekali tidak menunjukkan perilaku rasional oleh investor sesuai yang dijelaskan oleh konsep keuangan konvesional. Ketidakrasional investor kemudian dijelaskan dalam konsep keuangan keperilakuan yang mempertimbangkan faktor psikologis seseorang untuk lebih dapat memahami keputusan keuangan yang diambil oleh investor maupun manajer Bagian kedua menguraikan problem overinvestment yang dihasilkan oleh manajer yang overconfidence, overestimate kemampuannya. Meraka menganggap lebih baik dibanding rata- rata manajer di perusahaan lain, sehingga perbedaan persepi tentang risiko dengan shareholders, menghasilkan keputusan lebih beresiko. Walaupun pembatasan struktur kepemilikan dapat secara langsung mengurangi diskresi manajer dalam pemanfaatan sumber daya perusahaan melalui overinvestment. Namun hutang secara tidak langsung mengurangi perilaku overinvestment yang berasal dari overconfidence, karena pertama kali harus membayar bunga dan pokok pinjaman. Bagian ketiga mengkaji penelitian struktur modal yang mulai mempertimbangkan teori-teori struktur modal bukan lagi sebagai competing theory tetapi lebih sebagai komplemen. Selaras dengan temuan Graham & Harvey (2001), Myers (2003) menyatakan bahwa teori struktur modal bersifat conditional bukan general, tidak ada teori tunggal (stand-alone theory) yang secara penuh dapat menjelaskan semua bukti empiris terkait praktek struktur modal perusahaan. Ada conditional theories yang tepat digunakan dalam kondisi tertentu untuk menjelaskan keputusan struktur modal perusahaan. Teori berbeda memiliki penekanan berbeda terkait faktor yang dapat mempengaruhi pilihan antara hutang dan ekuitas. Masing-masing faktor dapat menjadi dominan untuk beberapa perusahaan atau dalam beberapa situasi, dan mungkin bukan merupakan hal penting bagi perusahaan lain atau dalam situasi yang lain. Pengujian coexisting theory struktur modal disajikan dalam salah satu chapter dari buku ini Bagian keempat mengkaji relevansi pemahaman tentang saving dengan literasi keuangan. Masa pension akan dipersiapkan lebih baik jika mampu memahami dan melakukan saving. Faktanya banyak masyarakat memasuki masa pension dengan kekayaan yang kurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Mahasiswa akan mampu menghadapi masa pension, jika mereka mempunyai pemahaman literasi keuangan bersamaan dengan kemampuan pengelolaan keuangan. Literasi keuangan disertai dengan aspek psikologis dalam membentuk pengelolaan uang menghasilkan pemahaman saving lebih baik dibanding tanpa aspek psikologis dalam pengelolaan uang. Hasilnya setiap individu akan berbeda pemahaman saving yang lebih disebabkan karena aspek psikologis dibanding literasi keuangan.

Item Type: Book
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD28 Management. Industrial Management
L Education > L Education (General) > Education Management
Fakultas: Fakultas Ekonomi > Manajemen, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 14 Apr 2022 06:09
Last Modified: 14 Apr 2022 06:09
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49631

Actions (login required)

View Item View Item