Dita Ayu Kusumawati, 0202517042 (2022) STRUKTUR DAN NILAI PENDIDIKAN DALAM BUKU DONGENG RAKYAT KABUPATEN REMBANG JILID I KARYA KUSAERI SERTA PENGGUNAANNYA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN AJAR DI SMA. Masters thesis, UNNES.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Karya sastra adalah ungkapan perasaan manusia dengan tujuan estetika. Cerita rakyat merupakan salah satu contoh sastra lisan. Di dalam cerita rakyat memuat nilai- nilai yang berguna untuk pembentukan karakter anak. Pada jenjang SMA, anak semakin membutuhkan pembentukan karakter dan salah satu cara pemerolehannya yakni melalui pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia khusunya kelas X terdapat Kompetensi Inti (KI) melestarikan kearifan local melalui cerita rakyat, siswa diharapkan mampu mengidentifikasi nilai- nilai pendidikan yang termuat di dalamnya, fungsi serta bahasa yang digunakan dalam cerita rakyat. Akan tetapi terbatasnya bahan ajar tersebut membuat perkembangan karakter anak menjadi tidak maksimal. Atas dasar tersebut, penelitian tentanf struktur, fungsi dan nilai pendidikan dalam cerita rakyat Kabupaten Rembang dilakukan, sebagai alternatif bahan ajar di lingkup SMA. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis struktur naratif, nilai pendidikan yang terdapat dalam buku Dongeng Rakyat Kabupaten Rembang serta penggunaannya sebagai alternatif bahan ajar di sekolah menengah atas. Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik dan tehnik pengumpulan datanya berupa studi pustaka, sedangkan tehnik analisis data menggunakan model Miles dan Hubberman yakni (1) reduksi data, (2) sajian data, serta (3) penarikan kesimpulan. Penelitian ini menganalisis struktur naratif 15 cerita rakyat yang terdapat dalam buku Dongeng Kabupaten Rembang Jilid I karya Kusaeri menggunakan teori struktur naratif Vladimir Yakovlevich Propp, kemudian cerita rakyat tersebut dianalisis berdasarkan nilai moral, kepahlawanan, agama, sosial dan budaya sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia yakni mengidentifikasi nilai moral, sosial, agama, budaya dan isi yang terkandung dalam cerita rakyat baik lisan maupun tulisan,serta menganalisis ceritarakyat yang layak dan tidaknya cerita tersebut menjadi bahan ajar sastra tingkat SMA. Hasil analisis data membuktikan bahwa kelimabelas judul cerita rakyat dianalisis dengan mengklasifikannya menjadi 31 fungsi pelaku, kemudian terbagi menjadi 7 lingkungan tindakan yaitu lingkungan tindakan penjahat, lingkungan tindakan donor,lingkungan tindakan pembantu, lingkungan tindakan putri dan ayahnya, lingkungan tindakan perantara atau pemberangkat, lingkungan tindakan pahlawan, dan lingkungan tindakan pahlawan palsu. Hasil analisis pun menunjukkan bahwa dari kelimabelas cerita rakyat, yang mengandung nilai moral dan etika, kepahlawanan, agama, sosial dan budaya. Simpulan dalam penelitian ini, berdasarkan rumusan masalah pertama diperoleh hasil terdapat struktur cerita yang dibagi mnjadi 31 fungsi, dan dikelompokkan ke dalam tujuh lingkaran tindakan menurut teori Vladimir Propp, tetapi dari ke 31 fungsi, tidak semua fungsi tersebut ada di dalam cerita. Fungsi naratif yang paling sedikit terdapat pada cerita “Asal Mula Desa Tuyuhan”, sedangkan fungsi terbanyak terdapat dalam cerita rakyat “Panji Sering”. Berdasarkan rumusan kedua terdapat nilai pendidikan dalam cerita tersebut, dan pada rumusan masalah ketiga, terdapat 5 cerita rakyat yang kurang layak, serta 10 cerita rakyat yang layak dijadikan alternatif bahan ajar.

Actions (login required)

View Item