BENTUK ESTETIK MAKNA SIMBOLIK DAN FUNGSI GAPURA MASJID WALI LORAM KULON KABUPATEN KUDUS


Fadhli Dzil Ikram, 0204517044 (2022) BENTUK ESTETIK MAKNA SIMBOLIK DAN FUNGSI GAPURA MASJID WALI LORAM KULON KABUPATEN KUDUS. Masters thesis, UNNES.

[thumbnail of BISMILLAH TESIS FADHLI FIX - Fadhli Dzil Ikram (1).pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu peninggalan yang utama dan sebagai tonggak penyebaran Islam secara kultural adalah gapura masjid Wali Loram Kudus. Gapura masjid Loram Kulon ini juga menyimpan banyak arti bagi masyarakat sekitar, yang mewarnai perjalanan masyarakat Loram Kulon khususnya Loram Kulon dalam berkehidupan dan bermasyarakat dalam nilai- nilai beragama serta toleransi yang sangat baik. Dasar fakta ini menjadi landasan penelitian praksis di masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis masalah (1) bentuk estetik arsitektur gapura masjid wali Loram Kulon Kudus. (2) makna simbolik pada arsitektur gapura masjid wali Loram Kulon Kudus. (3) fungsi gapura terhadap kehidupan sosial – budaya masyarakat sekitar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian fenomenologi. Data penelitian dikumpulkan dengan tiga teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Pengabsahan data dilakukan dengan melakukan refleksi, meminta pendapat kolega, dan analisis rasional. Teknik analisis data menggunakan model teknik fenomenologi yaitu membuat daftar, mereduksi, tema, mengidentifikasi, mengkonstruksi, membuat deskripsi, dan mensintesa. Hasil dari penelitian menunjukkan temuan sebagai berikut. Pertama mengenai bentuk estetik. Dari segi bentuk gapura terlihat lebih sederhana, tidak diketemukan ragam hias atau ornamen yang melekat di gapura. Kedua, kajian makna simbolik pada arsitektur gapura masjid wali sangat dalam dan melekat erat pada masyarakat lokal, hal ini didasarkan dari beberapa temuan tradisi yang dihasilkan dari gapura masjid wali Loram Kulon. Antara lain tradisi nganten mubeng gapuro, tradisi sego kepel, dan tradisi kirab ampyang maulid, yang kesemuanya adalah berakar dari objek penelitian. Sehingga makna dan simbol yang ada ini menjadi sebuah norma dan kebiasaan yang harus diikuti dan dijalankan, karena masyarakat percaya apabila tidak melaksanakan kegiatan tersebut akan berdampak buruk bagi kelangsungan hidupnya. Ketiga fungsi gapura terhadap kehidupan sosial dan budaya masyarakat sekitar adalah sebagai pandangan hidup dalam bertindak dan beragama, karena lewat gapura inilah masyarakat diajarkan tentang sejarah. Tolerasi beragama, dan berkehidupan bermasyarakat, untuk menjadi masyarakat yang beriman, masyarakat yang bersosial, masyarakat yang tidak lupa dengan tradisi leluhur, mengingat peninggalan arsitektur gapura tidak hanya sebagai monumen sejarah, tetapi merefleksikan nilai saling menghargai budaya satu dengan lainnya.. Kemudian fungsi yang dapat dilihat terakhir adalah fungsi wisata, yang mana lewat kerjasama antar pemerintah desa dengan pemerintah kabupaten Kudus, dijadikanlah desa wisata, sehingga dengan adanya ini masyarakat ikut merasakan dampak perekonomiaannya. Saran untuk intsansi pemerintahan yang terkait, perlu adanya pewarisan pengenalan sejarah dan tradisi yang ada dan berakar pada gapura masjid wali loram kulon Kudus ini di sekolah lokal, misalnya SD, MI, atau lainnya. Serta pengenalan secara ringan dan terstruktur tentang sejarah dan perkembangan gapura masjid Loram kulon lewat media sosial atau lainnya. Sehingga banyak masyarakat yang mengetahui dan timbul rasa memiliki dan mencintai budaya ini.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Bentuk, Simbolik, Fungsi Gapura Masjid
Subjects: L Education > L Education (General)
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Seni, S2
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 30 Mar 2022 08:17
Last Modified: 30 Mar 2022 08:17
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49321

Actions (login required)

View Item View Item