REPRESENTASI PEMBERITAAN REUNI 212 PADA HARIAN REPUBLIKA, JAWA POS, RAKYAT MERDEKA, DAN KOMPAS (ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH)


Muhammad Sabbardi, 0202517029 (2021) REPRESENTASI PEMBERITAAN REUNI 212 PADA HARIAN REPUBLIKA, JAWA POS, RAKYAT MERDEKA, DAN KOMPAS (ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH). Masters thesis, UNNES.

[thumbnail of 13. TESIS - Full - Muhammad Sabbardi.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Bahasa dalam media massa memiliki latar belakang dan ideologi yang berbeda untuk menggiring opini masyarakat dalam pengemasan wacana pemberitaan media cetak. Bahasa dalam konteks tersebut dimaknai sebagai suatu yang tidak netral, tetapi sudah terbentuk oleh ideologi yang membawa muatan kekuasaan tertentu. Oleh karena itu, berita-berita yang hadir di ruang publik tidak bisa dimaknai apa adanya, tetapi harus dimaknai secara kritis. Hal yang sama juga terjadi pada teks berita reuni 212. Peneliti tertarik meneliti representasi teks berita reuni 212 pada Harian Republika, Jawa Pos, Rakyat Merdeka, dan Kompas. Tujuan penelitian ini adalah 1) menganalisis representasi reuni 212 yang tercermin secara tekstual pada teks pemberitaan reuni 212, 2) menginterpretasikan praktik kewacanaan (discourse practice) dalam pemberitaan reuni 212, 3) mengeksplanasikan keterkaitan hasil analisis tekstual dengan konteks sosial- budaya yang tersembunyi di balik teks pemberitaan reuni 212 pada teks berita Harian Republika, Jawa Pos, Rakyat Merdeka, dan Kompas. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi pendekatan metodologis dan teoretis. Pendekatan metodologis yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif kualitatif dengan pendekatan teoretis Analisis Wacana Kritis (AWK) atau Critical Discourse Analysis (CDA) Norman Fairclough. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik simak bebas libat cakap dan catat. Metode analisis data dilakukan sesuai dengan Analisis Wacana Kritis model Norman Fairclough, yakni analisis teks, praktik kewacanaan, dan praktik sosiokultural. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, secara tekstual reuni 212 direpresentasikan positif dan negatif. Semua wujud representasi tersebut terbentuk dari kosakata. Kosakata bernuansa positif seperti aman, tertib, damai, khitmat, dan ukhuwah oleh media massa merepresentasikan meningkatkan semangat silaturahmi, persaudaraan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Kosakata bernuansa negatif seperti menuding, menduga, kampaye terselubung, sentimen keagamaan, dan menghasilkan sampah direpresentasikan oleh media massa membuat lemahnya citra dan simpatik terhadap reuni 212. Kedua, secara interpretatif, produksi teks berita pada Harian Republika, Jawa Pos, Rakyat Merdeka, dan Kompas memiliki pertimbangan khusus dalam pemilihan isu yang akan disajikan kepada pembaca setiap harinya. Produksi teks berhubungan erat dengan ideologi wartawan dan tindakan yang hendak dicapai. Ketiga, secara eksplanatif, sosiobudaya pemberitaan reuni 212 oleh keempat media muncul dipengaruhi oleh aspek situasional, institusional, dan sosial. Aspek situasional pemberitaan reuni 212 secara umumnya berkutat situasional yang merangarah pada persoalan politisasi, jumlah peserta, dan pemberitaan di media massa. Aspek institusional ditampilkan oleh keempat media massa ditunjukkan dengan posisi media tersebut yang menjalin relasi dominan yang mengedepankan relasi history ideologi, politik media, dan kepentingan pasar pada isu reuni 212. Sedangkan ditinjau dari aspek sosial, pemberitaan reuni 212 dari keempat media tersebut dinilai memiliki nilai sebagai sebuah gerakan aksi massa. Berawal dari aksi unjuk rasa berubah menjadi aksi massa lebih terlembagakan dalam bidang sosial, politik dan ekonomi. Hadirnya massa jutaan peserta reuni 212 merupakan fenomena sosial politik di masyarakat Indonesia. Dalam konteks sosial hubungan media dengan jurnalistik politik, realitas kepentingan publik sangat susah dipisahkan dari kepentingan politik ketika dibungkus oleh media. Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah wujud representasi reuni 212 tampak dari kosakata, gramatikal, dan struktur tekstual yang digunakan oleh Harian Republika, Jawa Pos, Rakyat Merdeka, dan Kompas. Produksi teks berita pada Harian Republika, Jawa Pos, Rakyat Merdeka, dan Kompas memiliki pertimbangan khusus dalam pemilihan isu reuni 212 yang disajikan kepada pembaca. Produksi teks berhubungan erat dengan ideologi wartawan dan tindakan yang hendak dicapai. Sosiobudaya pemberitaan reuni 212 media dipengaruhi oleh institusi media, ekonomi media, institusi politik, dan proses sosiokultural yang berkembang di masyarakat.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: representasi, reuni 212, media massa, analisis wacana kritis model Norman Fairclouh
Subjects: L Education > L Education (General)
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia, S2
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 30 Mar 2022 07:19
Last Modified: 30 Mar 2022 07:19
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49308

Actions (login required)

View Item View Item