KEMAMPUAN MAHASISWA SASTRA PRANCIS MENGUCAPKAN BUNYI VOYELLE NASALE DALAM PERSPEKTIF KAJIAN SOSIO FONOLOGIS
Rifiandra Dwita Adinda, 2311416046 (2021) KEMAMPUAN MAHASISWA SASTRA PRANCIS MENGUCAPKAN BUNYI VOYELLE NASALE DALAM PERSPEKTIF KAJIAN SOSIO FONOLOGIS. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Dalam pengucapan empat bunyi nasal bahasa Prancis, masih ditemukan banyak kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai tingkat semester dan jenis kelamin. Fokus penelitian ini adalah kemampuan mahasiswa Sastra Perancis Universitas Negeri Semarang dalam mengucapkan bunyi sengau atau nasal berdasarkan jenis kelamin dan tingkat semester mereka, juga alasan masih banyak kesalahan yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan cara pengucapan bunyi sengau atau nasal mahasiswa Sastra Perancis Universitas Negeri Semarang berdasarkan jenis kelamin dan tingkat semester mereka, serta menjelaskan alasan kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif. Data pada penelitian ini berupa hasil tes bunyi nasal bahasa Perancis yaitu [ɛ̃ ], [œ̃], [ɑ̃ ], [ɔ̃ ] dan sumber data diperoleh dari mahasiswa Sastra Perancis Universitas Negeri Semarang semester II, IV, dan VI baik laki-laki maupun perempuan. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode cakap dengan teknik dasar teknik pancing dan teknik lanjutan teknik cakap tansemuka, metode simak dengan teknik dasar teknik sadap dan teknik lanjutan teknik simak bebas libat cakap, dan metode tes. Sementara itu, metode dan teknik analisis data yang digunakan adalah metode padan fonetis artikulatoris dengan alat penentu organ wicara. Teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu (PUP) dengan teknik lanjutan teknik hubung banding memperbedakan (HBB) dan teknik hubung banding menyamakan (teknik HBS). Metode dan teknik penyajian data yang digunakan adalah metode penyajian informal dengan teknik hasil penjabaran metode penyajian dan metode penyajian formal dengan teknik dasar penggunaan tanda dan lambang, juga teknik lanjutan pengkonflasian. Berdasarkan jenis kelamin, tingkat semester, dan alasan kesalahan mahasiswa dapat disimpulkan bahwa laki-laki melakukan lebih sedikit kesalahan dalam mengucapkan bunyi [œ̃] dengan selisih 11,6% dan [ɔ̃ ] dengan selisih 11% daripada perempuan, kemudian tingkat semester mahasiswa tidak selalu mencerminkan kemampuan mahasiswa dalam mengucapkan bunyi nasal, dan yang terakhir mahasiswa belum terbiasa dalam mengucapkan bunyi voyelle nasale karena adanya perbedaan sistem fonologis pada bahasa Indonesia dan bahasa Prancis. Berdasarkan simpulan tersebut, disarankan mahasiswa dan mahasiswi untuk lebih banyak berlatih dalam mengucapkan bunyi nasal yang kurang tepat, khususnya mahasiswa semester IV, untuk lebih banyak berlatih dalam mengucapkan seluruh bunyi voyelle nasale. Kemudian kepada dosen bahasa Prancis untuk memperhatikan adanya bunyi yang lemah dan memberikan lebih banyak latihan kepada mahasiswa yang memiliki kelemahan pada bunyi tertentu
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | bunyi nasal, jenis kelamin, tingkat semester |
Subjects: | P Language and Literature > P Philology. Linguistics P Language and Literature > PA Classical philology |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa (S1) |
Depositing User: | dina nurcahyani perpus |
Date Deposited: | 30 Mar 2022 06:45 |
Last Modified: | 30 Mar 2022 06:45 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49299 |
Actions (login required)
View Item |