FESTIVAL MUSIK ANGKLUNG CARUK: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SENI DALAM KONTEKS REPRODUKSI BUDAYA MASYARAKAT OSING BANYUWANGI


Karsono, karsono80@staff.uns.ac.id (2021) FESTIVAL MUSIK ANGKLUNG CARUK: IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SENI DALAM KONTEKS REPRODUKSI BUDAYA MASYARAKAT OSING BANYUWANGI. Doctoral thesis, UNNES.

[thumbnail of DIsertasi-KARSONO-TERBUKA-OKALL_com - Karsono Unnes.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengkaji fokus yaitu: (1) Kondisi dan potensi kebudayaan serta kehidupan masyarakat Osing; (2) Hubungan antar elemen musikal dalam garap musik pada festival Angklung Caruk ; (3) Garap musik festival Angklung Caruk dalam kaitan dengan reproduksi budaya masyarakat Osing; dan (4) Implementasi nilai-nilai pendidikan dalam festival musik Angklung Caruk. Konstruksi metodologis penelitian ini berlandaskan pendekatan interdisiplin dengan merajut konsep dan teori dari disiplin ilmu Antropologi, Sosiologi, Etnomusikologi, dan Pendidikan Seni. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan jenis etnografi. Pengumpulan data menggunakan teknik studi pustaka, wawancara, pengamatan, dan studi dokumen. Keabsahan data berdasarkan pada derajat kepercayaan yang dibangun dengan strategi: perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan peneliti serta triangulasi sumber dan teknik. Analisis data penelitian menggunakan teknik etnografi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa budaya masyarakat Osing Banyuwangi hingga kini tetap menjadi alat perjuangan mengukuhkan posisi sosial mereka dalam konstelasi lokal maupun nasional. Perjuangan tersebut salah satunya dilakukan dengan menghidupkan kembali budaya musik tradisional Angklung Caruk dalam format pertunjukan festival kompetitif untuk pelajar. Orientasi memenangkan kompetisi menyebabkan garap musik festival Angklung Caruk dikreasikan agar memenuhi nilai keindahan (estetik) dan kerumitan (sofistik). Garap musik festival Angklung Caruk adalah mekanisme internalisasi dan artikulasi habitus artistik para pelajar di arena sosial yang mereproduksi budaya Osing dalam wujud pembaruan karya seni, penguatan identitas, serta reposisi sosial. Internalisasi dan artikulasi habitus berlangsung secara informal melalui pendidikan dan pelatihan angklung di sanggar yang memfasilitasi pengembangan holistik pada ranah pikir (mind), tubuh (body) dan jiwa (spirit). Pengembangan ketiga ranah tersebut merupakan pembentuk karakter positif dalam diri para peserta festival. Temuan substantif penelitian ini menghadirkan implikasi bahwa festival Angklung Caruk memberi sumbangan penting berupa model pendidikan seni holistik berbasis kolaborasi dan kompetisi, yang dapat membentuk pribadi utuh dan seimbang. Model ini dapat diadaptasi secara meluas dalam konteks pendidikan formal, informal, maupun non-formal. Dengan demikian penting kiranya festival Angklung Caruk tetap diselenggarakan sebagai wahana pelestarian budaya, penguatan identitas, dan pembentukan generasi muda Osing yang berkarakter positif.

Item Type: Thesis (Doctoral)
Uncontrolled Keywords: Festival, Angklung Caruk, Reproduksi, Pendidikan Seni, Osing
Subjects: L Education > L Education (General)
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Seni, S3
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 29 Mar 2022 03:16
Last Modified: 29 Mar 2022 03:16
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49222

Actions (login required)

View Item View Item