PERLINDUNGAN KOROSI PADA BAJA DENGAN INHIBITOR KITOSAN LARUT AIR DALAM MEDIA LARUTAN HCl


Reffy Ika Fitria, 4311416061 (2021) PERLINDUNGAN KOROSI PADA BAJA DENGAN INHIBITOR KITOSAN LARUT AIR DALAM MEDIA LARUTAN HCl. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 4311416061 - Reffy Ika Fitria.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kebutuhan baja pada era pembangunan dan industri semakin meningkat karena sifatnya yang kuat. Namun, baja mudah mengalami korosi yang bersifat merusak sehingga menurunkan kualitas baja. Inhibitor korosi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melindungi baja dari proses korosi. Inhibitor yang bersifat ramah lingkungan seperti kitosan dapat menjadi alternatifnya. Kitosan memiliki sifat tidak larut dalam air dan larutan asam organik dengan pH diatas 6 sehingga membatasi aplikasinya. Salah satu cara agar kitosan larut dalam air dan asam organik dengan pH diatas 6 yaitu dipreparasi menjadi kitosan larut air (Water Soluble Chitosan/WSC). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan inhibitor WSC terhadap laju korosi baja dan efisiensi inhibitor (EI%) WSC dan pengaruh HCl sebagai media korosif baja. Kitosan Larut Air telah dipreparasi dari kitosan yang direaksikan dengan H2O2. Kitosan larut air yang diperoleh dimanfaatkan sebagai inhibitor korosi pada baja dalam larutan HCl. Kitosan dan WSC dikarakterisasi sifat fisik dan gugus fungsinya menggunakan FTIR dan uji fisik berupa rendemen, viskositas, berat molekul, % DD, kelarutan dan kadar air. Efektifitas WSC sebagai penghambat korosi pada baja dalam larutan HCl dipelajari dengan metode pengurangan berat (weight loss) dan polarisasi potensiodinamik. Uji efektifitas inhibitor dilakukan dengan variasi konsentrasi 0-2000 ppm inhibitor dan 0,1-1 M larutan HCl. Hasil yang didapatkan dari uji fisik kitosan dan WSC adalah viskositas sebesar 1,4969 dan 0,296 cP. Viskositas yang lebih kecil berpengaruh pada berat molekul WSC yang lebih kecil sehingga menyebabkan WSC larut dalam air yaitu 6,9 x 103 dan kitosan 8,38 x 104 kDa. % DD yang besar menunjukkan WSC memiliki gugus amina yang lebih tinggi yaitu sebesar 79,95 % dan kitosan 77,17 %, kadar air WSC dan kitosan sebesar 27,07 dan 10,25 % sedangkan kelarutan WSC dan kitosan menunjukkan kemampuan larut terhadap medium berair yaitu sebesar 72,77 % dan 33,48 %. Hasil menunjukkan efisiensi inhibitor terdapat di konsentrasi WSC 2000 ppm dan konsentrasi HCl 0,1 M yaitu diperoleh EI 68,15% (wight loss) sedangkan dengan metode polarisasi potensiodinamik didapatkan EI sebesar 87,5%. Semakin tinggi konsentrasi inhibitor yang diberikan maka semakin efektif sebagai pelindung korosi baja, namun hal ini juga diikuti dengan penurunan konsentrasi HCl sebagai larutan korosif agar tidak terjadi kompetisi penyerangan permukaan baja.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Baja, kitosan larut air, inhibitor korosi, weightloss, polarisasi potensiodinamik, larutan HCl
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Kimia, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 22 Mar 2022 08:00
Last Modified: 22 Mar 2022 08:00
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49148

Actions (login required)

View Item View Item