PERANAN UNIT PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM PENANGANAN ANAK YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA (Studi Pada Polrestabes Semarang)
EGA RIJAL MAHARDIKA, 8111416333 (2020) PERANAN UNIT PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM PENANGANAN ANAK YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA (Studi Pada Polrestabes Semarang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF (PERANAN UNIT PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK DALAM PENANGANAN ANAK YANG MENJADI KORBAN TINDAK PIDANA (Studi Pada Polrestabes Semarang))
Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Kejahatan ataupun tindak pidana dapat dialami dan diperbuat oleh seluruh kelompok usia baik itu laki- laki, wanita, dan anak. Kelompok usia yang kerap menjadi korban kekerasan fisik adalah anak. Dari segi fisik dan mental yang masih tumbuh dan berkembang menjadi faktor utama bahwa anak mudah ditindas. Anak membutuhkan orang dewasa sebagai pelindung dari tindak kejahatan disekitarnya. Memandang urgensi dari anak yang sebagai korban tindak pidana tersebut perkara yang dikaji dalam skripsi ini yaitu (1) Bagaimana penyelesaian perkara anak yang menjadi korban melalui diversi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Semarang. (2) Bagaimana peranan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak dalam menangani anak yang menjadi korban tindak pidana. (3) Apakah pelaksanaan penanganan anak yang menjadi korban tindak pidana dalam Unit perlindungan perempuan dan anak sudah sesuai peraturan. Penelitian ini mengenakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yuridis empiris. Metode pengumpulan informasi ialah wawancara serta studi dokumen. Hasil penelitian memberitahukan (1) Penyelesaian perkara anak di UPPA bahwa dari awal mendapat laporan mengenai pidana anak sebenarnya langsung berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut. Diversi sudah menjadi kewajiban untuk dilakukan. Namun dalam tingkatan kasus yang ditangani Unit PPA kalau ada yang mengajukan permohonan mediasi maka Unit PPA harus turun ke masyarakat untuk nantinya mencocokkan dengan kasus yang akan ditangani, tergantung apakah permintaannya mediasi atau diversi. Dan apabila tidak terjadi adanya kesepakatan maka otomatis akan naik ke tingkat pengadilan. (2) Peranan UPPA ialah setelah mendapat laporan maka akan melakukan mediasi, apabila tidak menemukan titik maka otomatis akan naik ke tahap penyidikan. Dalam tahap penyidikan maka dapat dilakukan diversi. UPPA juga bekerjasama dengan lembaga swadaya masyarakat binaan dari Pemkot Semarang yang bernama Seruni dan Psikolog. (3) UPPA dalam menerapkan upaya penanganan bagi anak sudah menggunakan UU No. 10 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perempuan dan Anak. Simpulan penelitian ini yakni : (1) Penyelesaian perkara anak di UPPA realitanya adalah selalu berupaya untuk menyelesaikan masalah tersebut dari awal. (2) Peranan UPPA berupaya melakukan mediasi atau diversi dan menggandeng lembaga swadaya masyarakat binaan pemkot yaitu seruni dan Psikolog. (3) pelaksanaan penanganan anak sudah berjalan sesuai ketentuan sesuai undang-undang yang berlaku.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Penanganan Anak, Diversi, Tindak Pidana |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Fakultas: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1 |
Depositing User: | khrisna pci perpustakaan |
Date Deposited: | 26 Jan 2022 04:24 |
Last Modified: | 26 Jan 2022 04:24 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/48628 |
Actions (login required)
View Item |