PERSEPSI SISWA SMK ADIAS PEMALANG TERHADAP UNGKAPAN INTOLERANSI DI MEDIA SOSIAL


INTAN MIFTAH PUSPITA, 3301413017 (2021) PERSEPSI SISWA SMK ADIAS PEMALANG TERHADAP UNGKAPAN INTOLERANSI DI MEDIA SOSIAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of PERSEPSI SISWA SMK ADIAS PEMALANG  TERHADAP UNGKAPAN INTOLERANSI  DI MEDIA SOSIAL] PDF (PERSEPSI SISWA SMK ADIAS PEMALANG TERHADAP UNGKAPAN INTOLERANSI DI MEDIA SOSIAL) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berkembang sangat pesat, termasuk penggunaan internet yang memuat media sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa SMK ADIAS Pemalang terhadap ungkapan intoleransi di media sosial. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian poputasi yaitu keseluruhan siswa SMK ADIAS Pemalang berjumlah 120 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket google form mencakupi sebanyak 44 item soal pernyataan. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik deskriptif persentase. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Facebook dan Intagram merupakan media sosial yang paling banyak digunakan siswa (97,5%), selebihnya Twitter (2,5%). Untuk indikator tentang pengetahuan siswa SMK ADIAS Pemalang tentang intoleransi, mayoritas siswa SMK ADIAS Pemalang telah mengetahui apa itu intoleransi, dibuktikan dengan persentase pada Gambar 2. Sebesar 45,0% menyatakan sangat setuju, 41% menyatakan setuju. Melihat persentase yang cukup tinggi terhadap indikator ketiga dengan pernyataan media sosial merupakan sarana tumbuh suburnya intoleransi di masyarakat dengan persentase sebesar 65,0% responden dari seluruh sampel yang menyatakan sangat setuju, dapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan sarana tumbuh suburnya intoleransi. Dari persentase yang didapat pada indikator keempat sebesar 51,7% tentang penyebab intoleransi dimedia sosial dengan pernyataan krisis identitas dimana individu atau kelompok merasa tidak dihargai dalam lingkungan sosialnya kemudian mencari pelarian dimedia sosial adalah penyebab intoleransi dimedia sosial. Melihat persentase yang cukup tinggi dari ke sembilan pernyataan pada indikator upaya mengantisipasi adanya ungkapan intoleransi dimedia sosial, pada pernyataan pertama tentang keluarga saya selalu “mewanti-wanti” agar saya menghindari membuka konten media yang memuat ujaran intoleran sebesar 58,3%. Simpulan dari penelitian ini bahwa mayoritas siswa memiliki pengetahuan terhadap ungkapan intoleransi di media sosial sehingga siswa dapat membedakan antara konten media yang memuat intoleransi terkait SARA atau tidak. Mayoritas siswa tidak setuju jika wacana intoleransi beredar di media sosial karena akan berdampak memecah belah masyarakat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Siswa mengetahui bahwa saat ini media sosial menjadi fasilitas termudah sebagai penyebaran wacana intoleransi, sehingga dapat menyebabkan perpecahan antara golongan satu dengan golongan yang lain. Saran bagi siswa bahwa diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan wawasan siswa mengenai ungkapan intoleransi di media sosial.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Persepsi, siswa, intoleransi, media sosial, pemalang
Subjects: H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 13 Jan 2022 04:33
Last Modified: 13 Jan 2022 04:33
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/48372

Actions (login required)

View Item View Item