SATUAN LINGUAL PADA TRADISI MANTEN TEBU DI PABRIK GULA PANGKAH KABUPATEN TEGAL: KAJIAN ETNOLINGUISTI


Rizki Anti Aulia, 2111416041 (2020) SATUAN LINGUAL PADA TRADISI MANTEN TEBU DI PABRIK GULA PANGKAH KABUPATEN TEGAL: KAJIAN ETNOLINGUISTI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of SATUAN LINGUAL PADA TRADISI MANTEN TEBU DI PABRIK GULA  PANGKAH KABUPATEN TEGAL: KAJIAN ETNOLINGUISTIK] PDF (SATUAN LINGUAL PADA TRADISI MANTEN TEBU DI PABRIK GULA PANGKAH KABUPATEN TEGAL: KAJIAN ETNOLINGUISTIK) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Bahasa merupakan faktor terbentuknya suatu kebudayaan. Bahasa dan budaya selalu berjalan berdampingan dan saling memengaruhi satu sama lain. Setiap bahasa yang berbeda akan memiliki budaya yang berbeda pula. Hal tersebut mengindikasi bahwa peranan bahasa sangat penting dikembangkan dan dipertahankan karena bahasa yang hilang akan turut menghilangkan budaya yang terdapat dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah penggunaan satuan lingual pada tradisi Manten Tebu di pabrik gula Pangkah, Kabupaten Tegal. Tujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis bentuk satuan lingual pada tradisi Manten Tebu di pabrik gula Pangkah, Kabupaten Tegal, (2) menjelaskan makna kultural yang tercermin pada tradisi Manten Tebu di pabrik gula Pangkah, Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan pendekatan teoretis yang berfokus pada kajian etnolinguistik dan secara metodologis menggunakan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan metode simak dan metode cakap. Metode analisis data menggunakan metode agih dan metode padan. Penyajuan hasil analisi data menggunakan metode formal dan metode informal. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya 45 data satuan lingual. Satuan lingual pada tradisi manten tebu di klasifikasikan berdasarkan kategori penamaan dan kategori bentuk formal bahasa. Berdasarkan kategori penamaan berjumlah 4 meliputi, peralatan dan perlengkapan, bahan sesajen, bahan makanan, tahapan dan rangkaian acara. Berdasarkan kategori bentuk formal bahasa diklasifikasikan menjadi 4 bentuk, yakni kata, frasa, klausa, dan wacana. Satuan lingual yang ditemukan pada bentuk kata berjumlah 25 data yang dibagi menjadi dua jenis, yakni kata monomorfemis dan kata polimorfemis. Satuan lingual yang ditemukan pada bentuk frasa berjumlah 14 data. Satuan lingual yang ditemukan pada bentuk klausa berjumlah 4 data. Semetntara itu, Satuan lingual yang ditemukan pada bentuk wacana berjumlah 2 data. Satuan lingual pada tradisi Manten Tebu mengandung makna kultural atau makna budaya yang merupakan cerminanan hidup masyarakat setempat yang berupa nilai-nilai luhur dan ajaran kebaikan serta doa dan harapan. Saran dari hasil penelitian ini adalah (1) bagi peneliti lain, penelitian mengenai satuan lingual tradisi manten tebu ini dapat dikembangkan lebih lanjut melalui bidang kajian lain yang berkaitan dengan budaya, sehingga dapat dipahami oleh masyarakat setempat sesuai dengan nilai-nilai kehidupan, (2) bagi masyarakat Kabupaten Tegal dan orang-orang yang tertarik dengan kebudayaan yang ada di sekitar, disarankan supaya dapat mempelajari sejarah dan memahami makna dari tradisi manten tebu untuk menambah wawasan.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: tradisi manten tebu, satuan lingual, etnolinguistik.
Subjects: H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > Community Culture
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: annisa dwi cahyaningtyas
Date Deposited: 05 Jan 2022 03:51
Last Modified: 05 Jan 2022 03:52
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/48043

Actions (login required)

View Item View Item