Pengaruh Vitamin C Dan E Terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Darah Tikus Putih Yang Dijejas Antinyamuk Elektrik.


Sri Wahyuningsih, 431990008 (2009) Pengaruh Vitamin C Dan E Terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Darah Tikus Putih Yang Dijejas Antinyamuk Elektrik. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Pengaruh Vitamin C Dan E Terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Darah Tikus Putih Yang Dijejas Antinyamuk Elektrik.]
Preview
PDF (Pengaruh Vitamin C Dan E Terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Darah Tikus Putih Yang Dijejas Antinyamuk Elektrik.) - Published Version
Download (21kB) | Preview

Abstract

Wahyuningsih, Sri. 2009. Pengaruh Vitamin C Dan E Terhadap Jumlah Eritrosit Dan Kadar Hemoglobin Darah Tikus Putih Yang Dijejas Antinyamuk Elektrik. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dra. Aditya Marianti, M. Si dan Dra. Retno Sri Iswari, S.U. Allethrin (pyrethroid I) dalam antinyamuk elektrik masuk secara inhalasi dapat membentuk Spesies Oksigen Reaktif (SOR) dan radikal bebas yang menyebabkan stres oksidatif dan peroksidasi lipid membran eritrosit. Hal ini ditandai dengan fluiditas membran menurun, fragilitas membran meningkat dan hemolisis eritrosit sehingga hemoglobin terbebas. Bila hal ini terus terjadi maka akan menyebabkan anemia. Bukti epidemiologi menyatakan bahwa dengan diet vitamin C dan E mampu meminimalisir SOR. Oleh karena itu perlu kiranya dilakukan penelitian pengaruh allethrin dalam antinyamuk elektrik terhadap jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin darah tikus yang dijejas antinyamuk elektrik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C dan E pada jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin darah tikus yang dijejas antinyamuk elektrik. Penelitian ini penelitian eksperimental dengan rancangan Post Test Randomized Control Group Desain. Populasi dalam penelitian ini adalah tikus putih jantan dewasa strain wistar yang dijejas antinyamuk elektrik. Dikelompokkan menjadi 4 kelompok masing-masing kelompok 4 ekor tikus yaitu 1 kelompok kontrol (tanpa diberi vitamin) dan 3 kelompok perlakuan (diberi vitamin C, vitamin E dan kombinasi dari kedua vitamin C dan E). Pemaparan antinyamuk elektrik dilakukan 45 hari dan setelah itu diambil data jumlah eritrosit dan kadar hemoglobin. Data diuji dengan anava satu jalan dan jika berbeda diuji lanjut dengan BNT. Hasil penelitian uji anava satu jalan kadar hemoglobin menunjukkan adanya perbedaan signifikan dengan F hitung (10, 6) > F tabel (3,49) dan untuk jumlah eritrosit F hitung (6,63) > F tabel (3,49). Uji BNT kadar hemoglobin berbeda signifikan antara kelompok A dengan kelompok C dan D, kelompok B dengan D dan tidak berbeda signifikan antara kelompok A dengan B, kelompok B dengan C dan kelompok C dengan D. Uji BNT jumlah eritrosit menunjukkan tidak berbeda signifikan hanya antara kelompok B dengan C dan antara kelompok yang lain berbeda signifikan. Simpulan dari penelitian ini yaitu pemberian kombinasi vitamin E 1,44 mg/hr dan vitamin C 1,8 mg/hr lebih efektif digunakan untuk mempertahankan kadar hemoglobin dan jumlah eritrosit tikus putih jantan strain wistar yang dijejas antinyamuk elektrik.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Antinyamuk, Vitamin C dan E, Eritrosit, Hemoglobin
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH426 Genetics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: Hapsoro Adi Perpus
Date Deposited: 28 Sep 2011 00:56
Last Modified: 28 Sep 2011 00:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/4791

Actions (login required)

View Item View Item