Anandya Yorry Sabadhea, 3401416046 (2020) “KONSTRUKSI IDENTITAS GAMERS DAN PENGGUNAAN BAHASA TOXIC DALAM GAME ONLINE DI KALANGAN MAHASISWA UNNES”. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai Konstruksi Identitas gamers dikalangan Mahasiswa UNNES. Mahasiswa UNNES menjadi subjek penelitian yang menarik untuk diteliti karena gamers pada kalangan Mahasiswa UNNES sering menggunakan bahasa toxic saat melakukan aktivitas bermain game online. Tujuan penelitian ini adalah: 1) Mengetahui bentuk penggunaan bahasa toxic di kalangan mahasiswa UNNES. 2) Mengetahui bagaimana bahasa toxic di konstruksikan sebagai identitas gamers di kalangan mahasiswa UNNES. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: observasi, wawancara, dan studi dokumen. Kemudian dilakukan uji validitas data dengan cara triangulasi sumber. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Teori Konstruksi Sosial dari Berger dan Luckman, Identitas Sosial dari Henry Tajfel dan John Turner dan Konsep Toxic, Cyberbullying dan Trashtalk. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Penggunaan Bahasa Toxic termasuk dalam kategori yang sering dilakukan oleh mahasiswa UNNES. Bentuk bahasa toxic yang digunakan misalnya nama binatang, noob, dancuk, dan sebagainya. 2) Terkait dengan Konstruksi Identitas penggunaan bahasa toxic memang lekat digunakan dikalangan gamers Mahasiswa UNNES namun dalam penerapannya bahasa toxic digunakan sebagai bentuk ungkapan kekesalan saat bermain game bukan merupakan identitas dari gamers. Saran yang diberikan penulis yaitu: 1) Bagi masyarakat agar dapat lebih mengupayakan untuk dapat menghindari dan terhindar dari perilaku yang dapat menyakiti perasaan oranglain misalnya menggunakan bahasa toxic, bagi masyarakat orangtua yang anaknya bermain game online dan sering menjumpai penggunaan bahasa toxic untuk dapat mengontrol perilaku anaknya. 2) Bagi Mahasiswa Gamers, perilaku penggunaan bahasa kasar yang ada dalam game online sebaiknya di kurangi karena secara langsung maupun tidak langsung dapat di tirukan oranglain dan itu menimbulkan dampak buruk.

Actions (login required)

View Item