YEREMIA DIAN KRISTAMA, 3312416021 (2020) PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN DESA WISATA DI DESA BANJAREJO KECAMATAN GABUS KABUPATEN GROBOGAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata merupakan sebuah usaha untuk memberikan kemampuan atau daya kepada masyarakat untuk memaksimalkan potensi mereka dalam memanfaatkan desa wisata. Desa Wisata Banjarejo Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan merupakan sebuah desa yang memiliki potensi wisata sejarahnya berupa peninggalan fosil dan benda-benda bersejarah lainnya. Tujuan penelitian adalah mengetahui pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan desa wisata dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan desa wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Sumber data primer adalah wawancara yang dilakukan kepada kepala desa, ketua pengelola desa wisata, tokoh pemuda, tokoh wanita, tokoh agama, dan masyarakat desa wisata sedangkan sumber data sekunder melalui dokumentasi foto atau gambar, maupun arsip. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data dari hasil wawancara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang meliputi teknik pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pemberdayaan yang dilakukan pengelola desa wisata Banjarejo bersama dengan pemerintah desa Banjarejo sesuai dengan teori Kartasasminta, enabling (menciptakan suasana yang memungkinkan potensi masyarakat berkembang) ditunjukkan ketika kepala desa bersama dengan kelompok sadar wisata memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang potensi yang dimiliki oleh desa, empowering (memperkuat potensi masyarakat) ditunjukkan dengan pemberian pelatihan dan ketrampilan oleh pemerintah desa kepada masyarakat desa wisata Banjarejo, protecting (melindungi masyarakat yang lemah) ditunjukkan dengan banyaknya pihak yang ikut melindungi dan mendukung berdirinya desa wisata dengan memberikan bantuan dana maupun pelatihan-pelatihan ketrampilan. Kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan melalui pengembangan desa wisata yaitu keterbatasan dana dan sumberdaya manusia yang ada, hal ini membuat semua ide pengembangan desa hanya berpusat pada kepala desa. Kurangnya bantuan dana dari pemerintah juga berdampak pada keterbatasan pembangunan sarana dan prasarana yang lebih baik lagi untuk menarik minat wisatawan. Peran dari berbagai lapisan pemerintah ditunjukkan mulai dari pemerintah desa Banjarejo yang menjadi pelopor berdirinya desa wisata, mengeluarkan SK Kepala Desa tentang pembentukan pokdarwis, serta membeli tanah dibelakang kantor desa untuk digunakan sebagai lapangan festival maupun kegiatan pokdarwis lainnya. Kemudian pemerintah kabupaten Grobogan membangun dan memperbaiki akses jalan ke Banjarejo, pembangunan museum lapangan, mengeluarkan Perbup tentang pengembangan destinasi wisata dan juga mengeluarkan SK Bupati tentang penetapan desa wisata. Pemerintah provinsi Jawa Tengah juga berperan dalam mengeluarkan Perda tentang pemberdayaan desa wisata dan memberikan bantuan dana yang disesuaikan berdasarkan kategori desa wisata yakni maju, berkembang dan rintisan. Saran yang bisa diberikan, (1) pengurus desa wisata Banjarejo disarankan untuk lebih banyak mengadakan kegiatan pemberdayaan bagi SDM masyarakat desa Banjarejo. (2) pemerintah kabupaten Grobogan disarankan merangkul lebih banyak pihak yang memberikan bantuan berupa dana, sosialisasi dan pemberdayaan kepada masyarakat desa Banjarejo.

Actions (login required)

View Item