Hasnaf Latifah Lazuardi, 3301416061 (2020) MAKNA SIMBOLIK DAN KARAKTER DALAM PROSESI ADAT PRAMUKA PANDEGA DI GUGUS DEPAN KOTA SEMARANG 14.111-14.112 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Adat merupakan pedoman bertingkah laku dari kebiasaan-kebiasaan yang dilaksanakan terus menerus oleh anggota pramuka. Adat pramuka merupakan ciri khas pembeda antara satu pangkalan dengan pangkalan lain. Adat pramuka memiliki makna dan karakter dari prosesi yang dilaksanakan oleh anggota. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan 1) Prosesi adat pramuka pandega di gugus depan Kota Semarang 14.111-14.112 2) Makna simbolik dan karakter dalam prosesi adat pramuka pandega di gugus depan Kota semarang 14.111-14.112. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dilaksanakan di Kota Semarang yaitu di gugus depan Kota Semarang 14.111-14.112 tepatnya berpangkalan di Universitas Negeri Semarang. Terdapat dua sumber data yaitu primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data yang digunakan adalah model interaktif dengan tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Adat pembukaan dan penutupan memiliki prosesi penancapan kapak dan pembukaan keris. Adat menyucikan dengan prosesi melewati terowongan adat. Upacara penerimaan tamu racana dengan prosesi meminum air tiga rasa. Upacara penerimaan anggota racana memiliki prosesi renungan jiwa, adat menyucikan, dan tanya jawab antar pembina. Upacara adat pelantikan pramuka pandega dengan prosesi tanya jawab kesiapan. Upacara alih golongan memiliki prosesi penyerahan dan penerimaan. Upacara purna bakti memiliki prosesi pemakaian selendang purna bakti. Upacara adat pernikahan dengan prosesi pembacaan sekapur sirih diiringi musik gending Kebogiro. 2) Makna simbolik dan karakter dari delapan adat Wijaya pramuka pandega, yaitu adat pembukaan dan penutupan kegiatan dengan senjata keris bermakna pegangan Raden Wijaya untuk melindungi diri dan kapak senjata untuk membabat alas, adat berkarakter religius. Adat menyucikan dengan prosesi melewati terowongan adat bermakna bahwa kita masih berdiri di atas tanah dan di bawah langit, adat berkarakter jujur. Upacara penerimaan tamu racana dengan prosesi minum air tiga rasa bermakna simbol kehidupan ada pahit, asam, dan tawar, adat berkarakter mandiri. Upacara penerimaan anggota racana dengan uraian manusia Semar bermakna sosok yang menjadi teladan, adat bekarakter disiplin. Upacara adat pelantikan pramuka pandega dengan prosesi pendamping maju bermakna komunikasi, adat berkarakter menghargai prestasi. Upacara alih golongan dengan prosesi penyerahan bermakna peserta sudah masuk usia pandega, adat berkarakter komunikatif. Upacara purna bakti dengan perlengkapan selendang purna bakti bermakna tanda penghargaan, adat berkarakter kerja keras. Upacara adat pernikahan dengan iringan musik gending Kebogiro bermakna lantunan musik Jawa yang dipercaya dapat mengantarkan seseorang menjadi lebih baik, adat berkarakter religius. Saran peneliti (1) Pemangku Adat Racana Wijaya agar konsisten menjalankan prosesi adat sesuai dengan aturan (2) Anggota Pramuka Pandega agar dapat menjalankan prosesi adat secara sungguh-sungguh.

Actions (login required)

View Item