KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS KYAI UMPAK PADURESO KEBUMEN


Mohamad Amhar, 1401416412 (2020) KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS KYAI UMPAK PADURESO KEBUMEN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 1401416412 - amhar _.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya nilai UAS matematika semester I kelas V di SDN Gugus Kyai Umpak yaitu 55% dari 136 siswa tidak tuntas KKM. Hal ini dikarenakan beberapa faktor yaitu penerapan model pembelajaran yang kurang melibatkan keaktifan siswa dan siswa yang menganggap matematika pelajaran yang sulit, sehingga siswa kurang memahami ketika diberikan soal tentang pemecahan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan model PBL dibandingkan dengan model TPS dan Direct Instruction sebagai kelas kontrol terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas V SD Gugus Kyai Umpak Padureso Kebumen. Jenis penelitian eksperimen yang digunakan adalah Quasi Eksperimen dengan Nonequeivalent Control Group Design. Subjek penelitian terdiri dari 136 siswa dengan sampel yang terdiri dari 85 siswa, 39 siswa kelas V SDN Sidototo (Kelas Eksperimen I), 23 siswa kelas V SDN Sendangdalem (Kelas Eksperimen II) dan 23 siswa kelas V SDN Rahayu (Kelas Kontrol). Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas V. Variabel bebasnya adalah model PBL, model TPS serta model Direct Instruction. Teknik pengumpulan data kemampuan pemecahan masalah menggunakan tes uraian. Hasil penelitian dianalisis menggunakan data nilai tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) model PBL (eksperimen I) lebih efektif dari kelas kontrol. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen I sebesar 82,00 dan rata-rata kelas kontrol 72,08. Hasil uji t menunjukkan thitung (6,57 > ttabel (2,00); (2) model TPS (eksperimen II) lebih efektif dari kelas kontrol. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen II sebesar 76,78 dan rata-rata kelas kontrol 72,08. Hasil uji t menunjukkan thitung (3,04) > ttabel (2,01); (3) PBL (eksperimen I) lebih efektif dari model TPS. Rata-rata nilai posttest kelas eksperimen I sebesar 82,00 dan rata-rata kelas eksperimen II sebesar 76,78. Hasil uji t menunjukkan thitung (3,81) > ttabel (2,00). Kemudian dari hasil uji N-gain diperoleh rata-rata N-gain pada kelas eksperimen I sebesar 0,73 kategori tinggi; pada kelas eksperimen 2 sebesar 0,65 kategori sedang dan pada kelas kontrol rata-rata N-gain sebesar 0,60 kategori sedang. Simpulan dari hasil penelitian ini adalah model PBL lebih efektif diterapkan daripada model TPS maupun model Direct Instruction terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Saran dari penelitian ini yaitu guru dapat menggunakan model pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran matematika dengan menerapkan model PBL dan TPS.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika, PBL, TPS
Subjects: Q Science > QA Mathematics
Fakultas: Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 28 Sep 2021 08:13
Last Modified: 28 Sep 2021 08:13
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/46871

Actions (login required)

View Item View Item