INTANGIBLE CONSERVATION: KEBERADAAN WINGKO BABAT KULINER KHAS SEMARANG TAHUN 1946-2019


Suwati Dwi Sarwopeni, 3111416027 (2020) INTANGIBLE CONSERVATION: KEBERADAAN WINGKO BABAT KULINER KHAS SEMARANG TAHUN 1946-2019. Under Graduates thesis, Universitas Negeri semarang.

[thumbnail of INTANGIBLE CONSERVATION: KEBERADAAN WINGKO BABAT KULINER KHAS SEMARANG TAHUN 1946-2019] PDF (INTANGIBLE CONSERVATION: KEBERADAAN WINGKO BABAT KULINER KHAS SEMARANG TAHUN 1946-2019) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Sarwopeni, S.D. 2020. “Intangible Conservation: Keberadaan Wingko Babat Kuliner Khas Semarang Tahun 1946-2019”. Jurusan Sejarah FIS UNNES. Pembimbing Dr. Ufi Saraswati, M.Hum. Kata Kunci: Perkembangan, Wingko Babat, Pelestarian. Semarang merupakan tempat pendatang bagi warga asing maupun warga lokal pulau Jawa sendiri, sehingga memunculkan akulturasi dan asimilasi dari berbagai aspek, tak terkecuali kuliner. Salah satu hasil budaya kulinernya yaitu wingko babat. Wingko babat merupakan kuliner khas Semarang yang semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat dari tahun ke tahun. Hal ini menjadi sebab munculnya wingko-wingko merek lain. Namun, seiring berjalannya waktu, kuliner tradisional mulai kurang diminati. Sehingga perlu adanya upaya konservasi agar keberadaan wingko sebagai makanan tradisional tetap eksis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Perkembangan Wingko Babat Sebagai Kuliner Khas Semarang Tahun 1946-2019 (2) Bagaimana Upaya Masyarakat Terhadap Pelestarian Wingko Babat Sebagai Warisan Budaya Kuliner Khas Semarang Penelitian ini membahas tentang muatan sejarah dan upaya melestarikan wingko babat agar tetap eksis di tengah merebaknya makanan modern. Untuk merekontruksi permasalahan ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah meliputi Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sejarah awal kuliner wingko di Semarang telah ada sejak tahun 1946. Keberadaan wingko babat sejak tahun 1946 yang telah diminati oleh warga Semarang merupakan awal pemicu berdirinya produsen-produsen wingko babat di Semarang hingga sekarang. Namun, seiring dengan perkembangan selera makan masyarakat, hal tersebut mendorong upaya pemerintah, wirausahawan, lingkungan akademisi serta masyarakat lokal Semarang untuk melestarikan wingko babat agar tetap eksis di kalangan masyarakat millenial. Upaya tersebut dilakukan dengan cara mengadakan acara atau event kuliner, melakukan inovasi baru terhadap produksi wingko, mengadakan program penelitian atau praktik lapangan, serta lebih mengutamakan dalam mengkonsumsi wingko.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perkembangan, Wingko Babat, Pelestarian.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GF Human ecology. Anthropogeography > Conservation
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 28 Sep 2021 07:49
Last Modified: 28 Sep 2021 07:49
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/46867

Actions (login required)

View Item View Item