PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS MOTOR RX-KING (Studi pada Komunitas Motor RX-King “Sulursari King Of Purwodadi” di Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan)


Anita, 3401415017 (2020) PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KOMUNITAS MOTOR RX-KING (Studi pada Komunitas Motor RX-King “Sulursari King Of Purwodadi” di Desa Sulursari Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI-ANITA-3401415017 - anita 26oktober.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Keberadaan komunitas motor merupkan salah satu bukti berkembangnya kelompok sosial di masyarakat, berbagai macam komunitas motor muncul di masyarakat salah satunya yaitu komunitas motor RX-King. Komunitas motor yang beragam tersebut kemudian memunculkan berbagai macam persepsi dari masyarakat baik persepsi positif maupun negatif. Tujuan penelitian ini: (1) Mengetahui persepsi masyarakat terhadap komunitas motor RX-King. (2) Mengetahui upaya komunitas motor RX-King memperbaiki stigma yang muncul dalam masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di komunitas motor Sulursari King Of Purwodadi (SKOP), Desa Sulursari, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan. Informan penelitian adalah masyarakat Desa Sulursari dan komunitas SKOP. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, dan dianalisis dengan teori labelling dari Edwin M. Lemert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, terdapat beragam persepsi masyarakat terhadap keberadaan komunitas motor RX-King Sulursari King Of Purwodadi (SKOP), yaitu persepsi positif dan persepsi negatif (stigma). Masyarakat yang memberikan stigma terhadap komunitas SKOP adalah masyarakat yang merasa terganggu kenyamananya atas suara bising kendaraan yang digunakan anggota komunitas SKOP dan perilaku, serta kebiasaan anggota komunitas yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang ada di masyarakat. Sementara masyarakat yang memiliki persepsi positif dan netral terhadap keberadaan komunitas SKOP adalah masyarakat yang mendapatkan keuntungan dari keberadaan komunitas tersebut, di antaranya yaitu keuntungan ekonomi dan kesamaan kegemaran bagi sesama anggota komunitas pecinta motor. Upaya yang dilakukan komunitas belum mampu merubah stigma masyarakat, karena tidak tepat sasaran pada akar permasalahan munculnya stigma, yaitu suara bising knalpot, kebiasaan, dan penampilan anggota komunitas Saran yang dapat penulis sampaikan yaitu pengurus komunitas SKOP harus lebih tegas dalam menegakkan peraturan, sehingga upaya-upaya yang telah dilakukan komunitas dalam memperbaiki stigma dapat berjalan dengan maksimal. Pihak keamanan atau kepolisian harus lebih tegas dan teliti dalam pemeriksaan kelengkapan dan kelayakan kendaraan, serta tingkat kebisingan knalpot kendaraan yang digunakan oleh anggota komunitas motor RX-King SKOP. Sehingga anggota komunitas lebih tertib dan tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Komunitas Motor RX-King, Stigma Masyarakat
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 22 Sep 2021 02:47
Last Modified: 22 Sep 2021 02:47
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/46702

Actions (login required)

View Item View Item