HUBUNGAN KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN UNI SOVIET DALAM MEREBUT WILAYAH IRIAN BARAT 1956-1963
Veron Maricho, 3111416001 (2020) HUBUNGAN KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN UNI SOVIET DALAM MEREBUT WILAYAH IRIAN BARAT 1956-1963. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Indonesia harus menerima kenyataan bahwa kemerdekaan yang diakui oleh Belanda tanpa masuknya Irian Barat. Masalah itulah yang membuat Indonesia mulai melakukan upaya pembebasan Irian Barat dari kolonialisme Belanda. Upaya diplomasi, perundingan sudah dilakukan, namun tidak membuahkan hasil. Hal ini disebabkan lemahnya kekuatan militer yang dimiliki Indonesia untuk menekan pihak Belanda, sehingga Indonesia mulai melakukan modernisasi militer dengan cara mencari pihak ketiga yaitu mengunjungi Uni Soviet. Keinginan kerjasama bilateral dengan Uni Soviet diharapkan akan mempercepat pembebasan Irian Barat. Rumusan masalah penelitian ini yaitu: 1.) Bagaimana alasan Indonesia memilih Uni Soviet sebagai negara pensuplai alutsista untuk merebut Irian Barat 1956-1963? 2.) Bagaimana bentuk kerjasama bilateral yang dilakukan antara Indonesia dan Uni Soviet untuk merebut Irian Barat 1956-1963? Penelitian ini membahas tentang hubungan internasional yaitu hubungan bilateral antara Indonesia dan Uni Soviet. Kerjasama bilateral yang dibangun untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dibidang teknik, ekonomi dan militer guna merebut Irian Barat. Fokus temporal dan spasial peristiwa penelitian ini dimulai pada 1956-1963, ketika memutuskan hubungan dengan Belanda sampai dikembalikannya wilayah Irian Barat kepada Indonesia oleh UNTEA pada 1 Mei 1963. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah: Heuristik, Verifikasi/kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Hasil penelitian ini mengungkap bahwa setelah Indonesia tidak mendapatkan dukungan dan bantuan militer dari barat. Indonesia justru mendapatkan dukungan dan bantuan militer dari Uni Soviet. Penolakan yang dilakukan oleh barat membuat Indonesia memilih Uni Soviet sebagai mitra pendukung dan pensuplai kebutuhan senjata militer untuk Indonesia. Kemudian adanya dukungan dan bantuan dari Uni Soviet secara tidak langsung memperkuat posisi Indonesia dalam upaya konfrontasi melawan Belanda yang didukung oleh sekutu. Kecenderungan Indonesia untuk melakukan hubungan bilateral dilakukan setelah Uni Soviet menerima dan memberikan bantuan yang besar kepada Indonesia. Dengan dukungan dan bantuan militer yang telah didapat dari Uni Soviet, membuat tujuan nasional mengembalikan wilayah Irian telah tercapai pada 1 Mei 1963.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Irian Barat, Militer, Indonesia, Uni Soviet. |
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) J Political Science > JS Local government Municipal government > Political Behavior J Political Science > JS Local government Municipal government > Political Participation |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1 |
Depositing User: | dina nurcahyani perpus |
Date Deposited: | 22 Sep 2021 02:34 |
Last Modified: | 22 Sep 2021 02:34 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/46698 |
Actions (login required)
View Item |