IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD NEGERI SLEROK 2 KOTA TEGAL
Hilda Isma Hidayati, 1401414058 (2020) IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD NEGERI SLEROK 2 KOTA TEGAL. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF (IMPLEMENTASI PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD NEGERI SLEROK 2 KOTA TEGAL)
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Kata Kunci: implementasi, kebijakan, kendala, pembelajaran, sekolah inklusif, siswa berkebutuhan khusus. Setiap warga negara Indonesia mempunyai hak yang sama untuk memeroleh pendidikan yang bermutu, termasuk warga negara yang memiliki kelainan, keunikan, dan karakteristik tertentu yang disebut dengan istilah anak berkebutuhan khusus. Salah satu layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus dilaksanakan dalam setting pendidikan inklusif. Pendidikan inklusif adalah sistem layanan pendidikan dimana siswa berkebutuhan khusus belajar bersama dengan siswa normal di sekolah reguler terdekat dari tempat tinggalnya. Terhentinya pembiayaan dari pemerintah mengakibatkan kurang optimalnya penyelenggaraan pendidikan inklusif di berbagai aspek. Akibatnya sekolah tidak dapat melaksanakan pendidikan inklusif sesuai regulasinya. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mendeskripsi implementasi kebijakan sekolah inklusif; (2) mendeskripsi pembelajaran siswa berkebutuhan khusus; dan (3) menganalisis dan mendeskripsi kendala dalam implementasi pendidikan inklusif. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) terhentinya pembiayaan dari pemerintah memengaruhi kegiatan operasional di sekolah seperti ketiadaan GPK, guru kunjung melalui MoU dengan SLB, pelaksanaan asesmen secara periodik, layanan bina diri, pelaksanaan program inklusif, dan pembuatan PPI. Implementasi pendidikan inklusif pasca terhentinya pembiayaan yaitu hanya menjalankan program jangka pendek tidak tertulis berupa tambahan waktu dalam menjelaskan pelajaran pada ABK dan kerjasama dengan orang tua; (2) guru hanya melakukan modifikasi pembelajaran yakni memberikan penuntunan dan tambahan waktu mengerjakan tugas untuk ABK serta pertimbangan-pertimbangan lain berkaitan dengan penilaian. Selain itu, sistem kenaikan kelas bagi ABK yang diterapkan di sekolah yaitu kenaikan kelas otomatis. Siswa berkebutuhan khusus mengikuti ujian dengan soal dari SLB dan mendapatkan surat keterangan lulus yang blankonya dikeluarkan oleh pihak sekolah; (3) Kendala pada sekolah inklusif secara garis besar berkaitan dengan pembiayaan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana yang belum memfasilitasi semua kebutuhan khusus siswa, persepsi dan dukungan berbagai pihak yang belum sama, dan persoalan kebijakan yang belum kokoh. Kendala-kendala tersebut kiranya segera diatasi oleh semua pihak dan pemerintah sebagai pemenuh hak pendidikan bertanggung jawab dalam mewujudkan tujuan pendidikan inklusif
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: implementasi, kebijakan, kendala, pembelajaran, sekolah inklusif, siswa berkebutuhan khusus |
Subjects: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1) |
Depositing User: | S.Hum Maria Ayu |
Date Deposited: | 21 Sep 2021 13:39 |
Last Modified: | 21 Sep 2021 13:39 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/46640 |
Actions (login required)
View Item |