STRATEGI GURU SEJARAH DALAM MENGINTEGRASIKAN PEMBELAJARAN SEJARAH HOTS (HIGHER ORDER OF THINGKING SKILL) PADA KURIKULUM 2013 DI SMA N 1 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2019/2020


Sartika, 3101416058 (2020) STRATEGI GURU SEJARAH DALAM MENGINTEGRASIKAN PEMBELAJARAN SEJARAH HOTS (HIGHER ORDER OF THINGKING SKILL) PADA KURIKULUM 2013 DI SMA N 1 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2019/2020. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of SKRIPSI_SARTIKA_3101416058 - Sartika tika.pdf] PDF
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

HOTS adalah salah satu komponen penting pada kurikulum 2013 yang wajib diimplementasikan di semua mata pelajaran, tidak terkecuali sejarah. HOTS (Higher Order Thingking Skills) adalah keterampilan berfikir tingkat tinggi yang merujuk pada taksonomi Bloom C4-C6 yaitu menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Permasalahan yang dikaji ialah: (1) bagaimana pemahaman guru sejarah tentang pembelajaran sejarah HOTS pada kurikulum 2013? (2) bagaimana strategi guru sejarah dalam mengintegrasikan pembelajaran sejarah HOTS pada kurikulum 2013? (3) hambatan apa yang ditemui guru sejarah dalam mengintegrasikan pembelajaran sejarah HOTS pada kurikulum 2013 di SMA N 1 Kebumen? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis studi kasus yang berlokasi di SMA N 1 Kebumen, sebagai Sekolah Menengah Atas (SMA) yang sudah mengintegrasikan pembelajaran HOTS. Informan yaitu guru sejarah, Waka Kurikulum, dan siswa. Teknik pengumpulan data: (1) wawancara (2) observasi (3) kajian dokumen. Uji keabsahan data: trianggulasi sumber dan trianggulasi teknik. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Hasil menunjukan bahwa (1) guru sejarah memahami pembelajaran sejarah HOTS yang meliputi pembelajaran HOTS itu apa, arti penting dan tujuan pembelajaran HOTS, aspek pembelajaran HOTS, dan karakteristik serta perbedaan HOTS (2) strategi yang digunakan guru sejarah dalam mengintegrasikan pembelajaran HOTS yaitu menggunakan metode yang bervariatif dengan model Problem Based Learning melalui pendekatan saintifik serta membiasakan memberikan pertanyaan kritis (3) hambatan yang ditemui guru sejarah beragam namun hambatan terbesar pada saat pelaksanaan, yaitu kemampuan berfikir kritis siswa berbeda-beda, tidak semua siswa aktif, dan kurangnya persiapan siswa terutama dalam mengeksplorasi materi. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sejarah HOTS tidak lepas dari peran sosialisasi yang terintegrasi dengan baik oleh sekolah, juga perencanaan dan evaluasi guru yang mengarah pada keterampilan berfikir tingkat tinggi sehingga HOTS dapat teraplikasikan di dalam proses pembelajaran. Saran yang peneliti ajukan ialah perlu adanya peningkatan pembelajaran sejarah dari tahap mengevaluasi (C5) ke tahap mencipta (C6) dengan dimensi pengetahuan sampai tahap metakognitif dan pengembangan bahan ajar seperti handout atau booklet untuk mempermudah siswa dalam memahami materi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: : HOTS, Pembelajaran Sejarah, Strategi Pembelajaran
Subjects: D History General and Old World > DS Asia > Indonesian History
L Education > LA History of education
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 17 Sep 2021 02:55
Last Modified: 17 Sep 2021 02:56
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/46472

Actions (login required)

View Item View Item