ANALISIS EKONOMI PADA PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA GIPSUM (KALSIUM SULFAT DIHIDRAT) DARI ASAM SULFAT DAN BATUAN KAPUR DENGAN KAPASITAS 600.000 TON/TAHUN


Dian Fariha Rosada, 5213416025 (2020) ANALISIS EKONOMI PADA PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA GIPSUM (KALSIUM SULFAT DIHIDRAT) DARI ASAM SULFAT DAN BATUAN KAPUR DENGAN KAPASITAS 600.000 TON/TAHUN. Under Graduates thesis, Univeristas Negeri Semarang.

[thumbnail of ANALISIS EKONOMI PADA PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA GIPSUM (KALSIUM SULFAT DIHIDRAT) DARI ASAM SULFAT DAN BATUAN KAPUR DENGAN KAPASITAS 600.000 TON/TAHUN] PDF (ANALISIS EKONOMI PADA PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA GIPSUM (KALSIUM SULFAT DIHIDRAT) DARI ASAM SULFAT DAN BATUAN KAPUR DENGAN KAPASITAS 600.000 TON/TAHUN)
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kebutuhan gipsum di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, gipsum memiliki beragam manfaat, antara lain sebagai pembuatan portland semen, drywall, penambahan kekerasan pada bangunan. Ketersediaan bahan merupakan salah satu faktor pertimbangan dalam perancangan. Perancangan pabrik gipsum kapasitas 600.000 ton/tahun membutuhkan bahan baku batuan kapur sebesar 387.596,8992 ton/tahun, dan Asam Sulfat sebesar 387.596,8992 ton/tahun. Lokasi pabrik direncanakan di Kawasan Ekonomi Palu, Sulawesi Tengah. Bahan baku Batu Kapur didapatkan dari tambang batuan kapur yang ada di Kecamatan Sidue dengan jarak 28,4 km dan Kecamatan Banawa dengan jarak 53,3 km dari tempat pendirian pabrik, sedanglan Asam Sulfat diperoleh dari pabrik PT. Petrokimia Gresik yang berada di Gresik, Jawa Timur dengan reaksi di dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 93,3oC dan tekanan 1 atm. Pada perancangan pabrik ini perlu dilakukan analisis ekonomi untuk mengetahui layak atau tidaknya suatu pabrik didirikan. Parameter yang digunakan dalam analisis ekonomi yaitu Profit on Sale (POS), Return on Investment (ROI), Profit on Sale (POS), Break Even Point (BEP), Shut Down Point (SDP) dan Discounted Cash Flow (DCF). Hasil Analisis ekonimi di dapatkan nilai Profit on Sale (POS) : sebelum pajak = 19,5 % dan sesudah pajak = 14,97 %, Return on Investment (ROI) : sebelum pajak = 44,90 % dan sesudah pajak = 33,67 %, Pay Out Time (POT): sebelum pajak = 1,82 tahun dan sesudah pajak = 2,29 tahun, Break Even Point (BEP) = 36%, Shut Down Point (SDP) = 22,11 %, dan Discounted Cash Flow (DCF) = 20,75 %. Analisis ekonomi Pabrik Gipsum yang dimemiliki POS dan ROI cukup besar. Semakin besar POS dan ROI menandakan bahwa pabrik akan semakin menguntungkan. Waktu kembali modal dapat dilihat pada nilai POT, dimana waktu kembali modal pabrik dicapai setelah 2,29 tahun pabrik berdiri. Nilai BEP sebesar 36 % artinya pabrik harus memiliki tingkat produksi melebihi nilai BEP agar mendapatkan keuntungan. Ketika pabrik memproduksi kurang dari nilai SDP yaitu sebesar 22,11% maka operasi pabrik harus dihentikan. Nilai DCR-ROR menunjukan pabrik bagus atau tidak untuk berinvestasi. Nilai DCR-ROR pabrik gipsum sebesar 20,751% , sedangkan bunga di Bank Indonesi hanya sekitar 4,5%.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Gipsum, Batu Kapur, Asam Sulfat, Analisis Ekonomi
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Kimia, S1
Depositing User: Abadi M. Kholid Baror
Date Deposited: 16 Sep 2021 04:32
Last Modified: 16 Sep 2021 04:32
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/46422

Actions (login required)

View Item View Item