KAJIAN LAW ENFORCEMENT NOMOR 56 DAN 57/PERMEN-KP/2014 UPAYA MENGATASI ILLEGAL, UNREPORTED, AND UNREGULATED FISHING TERHADAP KINERJA SEKTOR PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA


Syafaruddin, NIM 7111416130 (2021) KAJIAN LAW ENFORCEMENT NOMOR 56 DAN 57/PERMEN-KP/2014 UPAYA MENGATASI ILLEGAL, UNREPORTED, AND UNREGULATED FISHING TERHADAP KINERJA SEKTOR PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of KAJIAN LAW ENFORCEMENT NOMOR 56 DAN 57/PERMEN-KP/2014 UPAYA MENGATASI ILLEGAL, UNREPORTED, AND UNREGULATED FISHING TERHADAP KINERJA SEKTOR PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA] PDF (KAJIAN LAW ENFORCEMENT NOMOR 56 DAN 57/PERMEN-KP/2014 UPAYA MENGATASI ILLEGAL, UNREPORTED, AND UNREGULATED FISHING TERHADAP KINERJA SEKTOR PERIKANAN TANGKAP DI INDONESIA) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (4MB) | Request a copy

Abstract

Kata Kunci : Law Enforcement, Produksi Perikanan Tangkap, Volume Ekspor Perikanan. Indonesia sebagai negara maritim yang kaya akan sumber daya laut terancam oleh Illegal, Unrepoted, And Unregulated Fishing. Diperkirakan Indonesia mengalami kerugian yang cukup besar akibat (IUU-F). Dengan adanya peran law enforcement nomor 56 dan 57/PERMEN-KP/2014 dapat meningkatkan efek jera terhadap Illegal Fishing diperairan Indonesia, sehingga mampu meningkatkan hasil produksi perikanan tangkap domestik dan memberikan dampak terhadap volume ekspor hasil produksi perikanan di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dampak dari law enforcement nomor 56 dan 57/PERMEN-KP/2014 upaya mengatasi illegal, unreported, and unregulated fishing terhadap kinerja sektor perikanan tangkap di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Data yang diperoleh dari intansi pemerintah Indonesia selama kurun waktu 2009-2018 di 34 Provinsi yang ada di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel dua (2) kali, karena menggunakan dua (2) model analisis. Dalam penelitian ini model 1 adalah produksi perikanan tangkap (Y1) sebagai variabel dependen dan jumlah kapal perikanan (X1), jumlah nelayan (X2), law enforcement sebagai variabel (Dummy) atau variabel independennya. Penelitian model 2 adalah volume ekspor hasil produksi perikanan (Y2) dan produksi perikanan tangkap (X1), law enforcement sebagai variabel (Dummy). Hasil penelitian analisis (Y1) menunjukkan bahwa variabel jumlah kapal perikanan, jumlah nelayan berpengaruh positif dan signifikan, dimana variabel law enforcement berpengaruh positif dan signifikan, artinya terdapat perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah adanya peraturan 56 dan 57/PERMEN-KP/2014, dimana tanda positif menjelaskan bahwa setelah adanya peraturan nomor 56 dan 57/PERMEN-KP/2014 ada kenaikan pada produksi perikanan tangkap, dan sebaliknya. Hasil penelitian analisis (Y2) menunjukkan variabel produksi perikanan tangkap memiliki pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel law enforcement memiliki pengaruh yang negatif namun signifikan terhadap volume ekspor hasil produksi perikanan, artinya ada perbedaan yang signifikan sebelum dan sesudah adanya peraturan nomor 56 dan 57/PERMEN-KP/2014, dimana tanda negatif menjelaskan bahwa setelah adanya peraturan nomor 56 dan 57/PERMEN-KP/2014 ada penurunan terhadap volume ekspor hasil produksi perikanan di Indonesia.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci : Law Enforcement, Produksi Perikanan Tangkap, Volume Ekspor Perikanan
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Fakultas: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan, S1
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 11 Sep 2021 01:58
Last Modified: 11 Sep 2021 01:58
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/45969

Actions (login required)

View Item View Item