KEKAYAAN JENIS, DISTRIBUSI, DAN HUBUNGAN KEKERABATAN BAMBU DI CAGAR ALAM KECUBUNG ULOLANANG BATANG
Lia Rahmi Adriani, 4411415059 (2020) KEKAYAAN JENIS, DISTRIBUSI, DAN HUBUNGAN KEKERABATAN BAMBU DI CAGAR ALAM KECUBUNG ULOLANANG BATANG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF (KEKAYAAN JENIS, DISTRIBUSI, DAN HUBUNGAN KEKERABATAN BAMBU DI CAGAR ALAM KECUBUNG ULOLANANG BATANG)
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Tumbuhan bambu memiliki banyak kegunaan di lingkungan masyarakat, baik dalam pertanian, perkakas rumah tangga, bangunan, bahkan juga berguna secara ekologi untuk lingkungan tanah, air, dan udara, namun tumbuhan bambu di Cagar Alam Kecubung Ulolanang (CAKU) juga telah menjadi persoalan di BKSDA Jawa Tengah, karena dikhawatirkan berpotensi invasif dan akan menganggu pertumbuhan tumbuhan lokal bernilai konservasi tinggi yang paling dilindungi CAKU, yaitu Plahlar (Dipterocarpus gracilis). Bambu dengan segala kegunaan dan kerugiannya merupakan bagian dari keanekaragaman tumbuhan, oleh karena itu kekayaan jenis, distribusi, dan hubungan kekerabatan jenisnya perlu dipahami. Sampai saat ini, inventarisasi keragaman jenis bambu di CAKU belum pernah dilakukan, sehingga perlu adanya penelitian terkait kekayaan jenis, distribusi, dan hubungan kekerabatan bambu di CAKU. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi jenis tumbuhan bambu, menganalisis peta distribusi bambu, dan menentukan kekerabatan takson setiap spesies bambu yang ditemukan. Metode pengambilan data menggunakan metode observasi. Jenis analisis data yang dipakai adalah analisis kualitatif untuk memberikan deskripsi pada jenis-jenis bambu yang ada di CAKU, menganalisis peta distribusi bambu, dan menentukan bobot pada ciri-ciri yang dipakai dalam pengelompokan takson,dan analisis kuantitatif berupa analisis indeks kekayaan jenis Margalef, analisis korelasi Pearson dan analisis Cluster untuk pengelompokan takson bambu. Terdapat 8 jenis bambu yang ditemukan di CAKU, meliputi: Gigantochloa apus, Bambusa blumeana, Bambusa vulgaris var. vulgaris, Bambusa vulgaris var. striata, Gigantochloa atriviolaceae, Dendrocalamus asper, Schizostachyum sp, dan Schizostachyum silicatum. Hasil analisis distribusi bambu adalah sebuah peta persebaran bambu di CAKU. Hasil dari analisis korelasi Pearson dan Cluster berupa fenogram yang menunjukkan spesies-spesies berkerabat dekat dan yang berkerabatan jauh. Indeks kekayaan jenis tertinggi terdapat di PAL 66, yaitu 0,86. Distribusi bambu paling luas adalah Bambu Apus, sedangkan distribusi bambu yang persebarannya paling sedikit adalah Bambu Wulung dan Bambu Gading. Jenis-jenis bambu yang memiliki kekerabatan paling dekat adalah Bambusa vulgaris var. vulgaris dengan Bambusa vulgaris var. striata, sedangkan jenis-jenis bambu yang memiliki kekerabatan paling jauh adalah Bambusa blumeana dengan Bambusa vulgaris var. vulgaris dan Bambusa vulgaris var. striata. Saran dari penelitian ini adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai ada atau tidaknya potensi invasif pada setiap bambu yang ada di CAKU Batang.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Bambu, Distribusi, Hubungan Kekerabatan, Kecubung Ulolanang, Kekayaan Jenis. |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1 |
Depositing User: | indah tri pujiati |
Date Deposited: | 10 Sep 2021 02:53 |
Last Modified: | 10 Sep 2021 02:53 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/45921 |
Actions (login required)
View Item |