PERAN KEPEMIMPINAN LEMBAGA ADAT KAMPUNG NAGA DALAM MENJAGA KEARIFAN LOKAL KAMPUNG NAGA (STUDI KASUS DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA)
Wanda Musthofa, 3312416037 (2020) PERAN KEPEMIMPINAN LEMBAGA ADAT KAMPUNG NAGA DALAM MENJAGA KEARIFAN LOKAL KAMPUNG NAGA (STUDI KASUS DESA NEGLASARI KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Kepemimpinan merupakan suatu kegiatan mempengaruhi orang lain untuk bekerja sama dalam rangka mencapai tujuan bersama. Lembaga adat Kampung Naga merupakan pemimpin yang memiliki kewenangan penuh dalam menjaga adat serta kearifan lokal yang ada di Kampung Naga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan (1) peran kepemimpinan lembaga adat Kampung Naga dalam menjaga kearifan lokal Kampung Naga; (2) faktor penghambat dan pendukung lembaga adat Kampung Naga dalam menjalankan peran kepemimpinannya. Penelitian ini dilakukan di Kampung Naga Desa Neglasari Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data penelitian meliputi sumber data primer dan sekunder. Alat dan teknik dalam pengumpulan data berupa wawancara (lembaga adat Kampung Naga masyarakat Kampung Naga, Pemerintah daerah) dan dokumentasi. Uji validitas data dalam penelitian ini menggunakan teknik trianggulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran kepemimpinan lembaga adat Kampung Naga dalam menjaga kearifan lokal meliputi: (1) mengeluarkan kebijakan atau peraturan yang melindungi adat maupun kearifan lokal yang ada di Kampung Naga; (2) menjalankan peran serta tanggung jawab dari tiap-tiap unsur lembaga adat yang diwariskan secara turun-temurun; (3) mengajak seluruh lapisan masyarakat Kampung Naga untuk meyakini dan menjalankan falsafah, adat, serta kearifan lokal dalam setiap sendi kehidupan. Hambatan dalam menjalankan peran kepemimpinan meliputi: (1) gempuran budaya luar karena pengaruh globalisasi yang masuk dan mempengaruhi adat serta kearifan lokal; (2) segelintir masyarakat menginginkan perubahan ke arah modern; (3) pemerintah menginginkan Kampung Naga menjadi kampung wisata. Faktor pendukung meliputi: (1) keluarga lembaga adat sebagai pewaris utama kekuasaan selanjutnya; (2) komitmen serta solidiritas masyarakat dalam menjalankan kearifan lokal sebagai identitas mereka; (3) pemerintah memberikan otonomi khusus kepada Kampung Naga untuk mengatur dan mengurus pemerintahan adatnya. Saran dalam penelitian ini disampaikan kepada lembaga adat agar lebih kritis mendengarkan aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan tanpa meninggalkan adat serta kepada pemerintah daerah agar tidak menjadikan Kampung Naga sebagai kampung wisata yang bisa dikomersialisasikan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | 7 |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1 |
Depositing User: | dina nurcahyani perpus |
Date Deposited: | 07 Sep 2021 07:01 |
Last Modified: | 07 Sep 2021 07:01 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/45660 |
Actions (login required)
View Item |