LAWATAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN SEBAGAI UPAYA MENAMBAH PENGETAHUAN DAN MENANAMKAN NILAI KONSERVASI CAGAR BUDAYA POKOK BAHASAN SEJARAH HINDU�BUDDHA DI SMA NEGERI 1 TALUN PEKALONGAN


SISKA AYU YULIANI, 3101416010 (2020) LAWATAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN SEBAGAI UPAYA MENAMBAH PENGETAHUAN DAN MENANAMKAN NILAI KONSERVASI CAGAR BUDAYA POKOK BAHASAN SEJARAH HINDU�BUDDHA DI SMA NEGERI 1 TALUN PEKALONGAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of LAWATAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN SEBAGAI  UPAYA MENAMBAH PENGETAHUAN DAN MENANAMKAN NILAI  KONSERVASI CAGAR BUDAYA POKOK BAHASAN SEJARAH HINDU�BUDDHA DI SMA NEGERI 1 TALUN PEKALONGAN] PDF (LAWATAN SEJARAH DALAM PEMBELAJARAN PENGAYAAN SEBAGAI UPAYA MENAMBAH PENGETAHUAN DAN MENANAMKAN NILAI KONSERVASI CAGAR BUDAYA POKOK BAHASAN SEJARAH HINDU�BUDDHA DI SMA NEGERI 1 TALUN PEKALONGAN) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) Gambaran tahapan dalam melaksanakan pembelajaran pengayaan mengunjungi situs disekitar sekolah SMA Negeri 1 Talun Pekalongan, 2) Apakah dengan model pelawatan sejarah menjadikan pengetahuan siswa menjadi semakin mendalam, 3) Bagaimana guru dalam menanamkan nilai konservasi cagar budaya dengan menggunakan model pembelajaran lawatan sejarah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan strategi studi kasus. Sumber data yang digunakan informan adalah guru sejarah, siswa kelas X SMA Negeri 1 Talun Pekalongan, penjaga situs. Teknik pengumpulan data berupa: observasi, wawancara dan kajian dokumen. Uji validitas data menggunakan triangulasi sumber dan trangulasi teknik dan triangulasi metode. Analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajan data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian bahwa pembelajaran lawatan di situs watu sumur guru menjelaskan materi terkasit situs peninggalan tersebut sedangkan pembelajaran lawatan di jolotigo guru hanya mendampingi siswa, tidak menjelaskan objek. Hal tersebut dikarenakan akses benda peninggalan yang berada di rumah warga. (2) Pengetahuan kognitif dan pemahaman siswa terkait situs di watu sumur dan jolotigo dapat diidentifikasi berdasarkan pengamatandan tanya jawab peneliti kepada siswa. (3) Guru menanamkan nilai konservasi cagar budaya kepada siswa dengan mempublikasikan situs peninggalan di media sosial seperti Faceook dan WhatsApp. Saran yang diberikan oleh peneliti meliputi 1) guru melengkapi administrasi pembelajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran, 2) pembelajaran lawatan bisa dilakukan di situs yang berbeda yangmana memiliki ruang untuk pembelajaran yang lebih luas, 3) agar siswa menggunakan media sosial yang lain seperti Youtube, Instagram

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Lawatan Sejarah, Pembelajaran Pengayaan, Nilai Konservasi Cagar Budaya
Subjects: D History General and Old World > DS Asia > Indonesian History
H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah, S1
Depositing User: dina nurcahyani perpus
Date Deposited: 01 Sep 2021 01:38
Last Modified: 01 Sep 2021 01:38
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/45276

Actions (login required)

View Item View Item