KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYAJIKAN TEKS EKSPLANASI MENGGUNAKAN MODEL SHOW NOT TELL DAN MODEL SCAFFOLDED WRITING BERBANTUAN MEDIA MOBILE LEARNING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP


Nanik Ernawati, 2101416073 (2020) KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYAJIKAN TEKS EKSPLANASI MENGGUNAKAN MODEL SHOW NOT TELL DAN MODEL SCAFFOLDED WRITING BERBANTUAN MEDIA MOBILE LEARNING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP. Under Graduates thesis, Univeristas Negeri Semarang.

[thumbnail of KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYAJIKAN TEKS EKSPLANASI MENGGUNAKAN MODEL SHOW NOT TELL DAN MODEL SCAFFOLDED WRITING BERBANTUAN MEDIA MOBILE LEARNING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP] PDF (KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENYAJIKAN TEKS EKSPLANASI MENGGUNAKAN MODEL SHOW NOT TELL DAN MODEL SCAFFOLDED WRITING BERBANTUAN MEDIA MOBILE LEARNING PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Keterampilan menyajikan teks eksplanasi secara tertulis merupakan istilah yang digunakan dalam kurikulum 2013 pada keterampilan menulis teks eksplanasi untuk jenjang SMP. Pembelajaran menyajikan teks eksplanasi secara tertulis dilakukan untuk membantu peserta didik menuangkan ide atau gagasan, pikiran, pengalaman, perasaan, dan cara memandang kehidupan. Akan tetapi, pada kenyataannya pembelajaran menyajikan sebuah teks secara tertulis kurang diminati peserta didik dan dijadikan momok yang menakutkan. Peserta didik menganggap bahwa pembelajaran menyajikan sebuah teks khususnya secara tertulis adalah pembelajaran yang sangat membosankan dan melelahkan (Tarigan, 2008, h. 186). Salah satu strategi yang dilakukan agar sebuah proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan yaitu dengan memilih model pembelajaran yang tepat. Untuk mengetahui keefektifan model pada pembelajaran menyajikan teks eksplanasi secara tertulis, maka penulis menguji dua model pembelajaran. Model pembelajaran tersebut adalah model show not tell dan model scaffolded writing. Model show not tell merupakan model dengan pola putaran penulisan yang dapat memberikan informasi dalam fase berbagi. Model ini juga akan meminimalisasi kesalahan penulisan. Model scaffolded writing merupakan model pembelajaran yang memberikan keterampilan untuk memecahkan masalah secara mandiri, seperti berdiskusi, praktik langsung, dan memberikan penguatan. Selain menggunakan model pembelajaran juga didukung dengan bantuan media mobile learning bertema gunung meletus. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah keefektifan keterampilan menyajikan teks eksplanasi secara tulis dengan model show not tell berbantuan media mobile learning pada peserta didik kelas VIII SMP?, (2) Bagaimanakah keefektifan keterampilan menyajikan teks eksplanasi secara tulis dengan model scaffolded writing berbantuan media mobile learning pada peserta didik kelas VIII SMP?, (3) Bagaimanakah perbedaan keefektifan antara keterampilan menyajikan teks eksplanasi secara tulis dengan model show not tell dan model scaffolded writing berbantuan media mobile learning pada peserta didik kelas VIII SMP?. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design (eksperimen semu) dengan bentuk nonequivalent control group design. yang terdiri atas kelompok pertama yang diberi perlakuan menggunakan model show not tell disebut kelompok eksperimen I. Kelompok kedua yang diberi perlakuan menggunakan model scaffolded writing disebut eksperimen II. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VIII SMP Negeri 12 Semarang. Setiap kelas VIII berjumlah 28-32 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu sampling purposive atau penarikan sampel bertujuan, terpilih peserta didik kelas VIII B dan VIII D SMP Negeri 12 Semarang. Penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu variabel terikat (keterampilan menyajikan teks eksplanasi), variabel bebas (model show not tell dan model scaffolded writing), dan variabel moderator (media mobile learning). Teknik tes berupa pretest dan posttest, sedangkan teknik nontes menggunakan observasi dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan berupa instrument tes dan instrument nontes. Instrument tes berupa soal pretest dan posttest, sedangkan instrument nontes berupa lembar observasi dan pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang dilakukan yaitu, analisis nilai proses dan sikap serta melakukan uji diantaranya uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model show not tell efektif digunakan dalam pembelajaran menyajikan teks eksplanasi, tetapi model scaffolded writing lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menyajikan teks eksplanasi dibuktikan dengan nilai posttest mendapatkan rata-rata nilai 81,89, dengan nilai terendah 72 dan nilai tertinggi 95. Pada proses pembelajaran sebanyak 28 peserta didik atau 100% peserta didik sungguh-sungguh dan antusias dalam menyajikan teks eksplanasi secara tertulis dapat disimpulkan bahwa model scaffolded writing efektif digunakan dalam pembelajaran menyajikan teks eksplanasi secara tertulis. Hasil uji-t model scaffolded writing sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Nilai posttest mendapatkan rata-rata nilai 78,79, dengan nilai terendah 69 dan nilai tertinggi 91. Pada proses pembelajaran sebanyak 28 peserta didik atau 100% peserta didik sungguh-sungguh dan antusias dalam menyajikan teks eksplanasi secara tertulis. Hasil uji-t model scaffolded writing sig = 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Setelah diketahui keefektifan kedua model, simpulan akhir dari penelitian ini adalah model Scaffolded Writing lebih efektif dibandingkan dengan model show not tell dalam pembelajaran menyajikan teks eksplanasi berbantuan media mobile learning bertema gunung meletus pada peserta didik kelas VIII di SMP berdasarkan nilai proses, nilai sikap, dan nilai tes akhir. Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan sebagai berikut. (1) Guru bahasa Indonesia hendaknya menerapkan model yang tepat, yaitu menggunakan model show not tell dan model scaffolded writing dalam pembelajaran keterampilan menyajikan teks eksplanasi secara tertulis; (2) Guru bahasa Indonesia hendaknya menerapkan model scaffolded writing sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran menyajikan teks eksplanasi secara tulis karena telah teruji keefektifannya; (3) Guru bahasa Indonesia hendaknya menerapkan media pembelajaran yang tepat, khususnya pada pembelajaran keterampilan menyajikan teks eksplanasi secara tulis menggunakan bantuan media mobile learning yang berupa mobile edukasi berjudul “vulkanisme” karena telah teruji keefektifannya; (4) Peneliti lain dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dan dapat mengkaji lebih lanjut untuk mengetahui kebaruan dalam pembelajaran menyajikan teks eksplanasi secara tertulis.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Keefektifan menyajikan teks eksplanasi, show not tell, scaffolded writing, mobile learning.
Subjects: L Education > L Education (General) > Learning Model
P Language and Literature > PL Languages and literatures of Eastern Asia, Africa, Oceania > Indonesian > Writing > writing skills
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1)
Depositing User: annisa dwi cahyaningtyas
Date Deposited: 31 Aug 2021 07:55
Last Modified: 31 Aug 2021 07:55
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/45230

Actions (login required)

View Item View Item