Ahmad Fauzi, 5201416005 (2020) PENGARUH KECEPATAN POTONG, KECEPATAN ASUTAN DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 40 PADA MESIN BUBUT CNC. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (PENGARUH KECEPATAN POTONG, KECEPATAN ASUTAN DAN KEDALAMAN PEMAKANAN TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BAJA ST 40 PADA MESIN BUBUT CNC) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Di era industri 4.0, teknologi manufaktur mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah dengan penggunaan mesin berbasis CNC. Mesin berbasis CNC dinilai lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan mesin konvensional. Selain itu kualitas suatu produk juga dinilai dari kekasaran permukaannya. Oleh karena itu pada material ST 40 yang digunakan dalam pembuatan poros roda mobil listrik, harus memiliki kekasaran permukaan yang baik. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kecepatan potong, kecepatan asutan, dan kedalaman pemakanan terhadap kekasaran permukaan dengan menggunakan mesin bubut CNC. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan tiap variasi variabel bebasnya berjumlah tiga yaitu kecepatan potong (90, 120, 150 m/menit), kecepatan asutan (0,15; 0,2; 0,25 mm/rev), dan kedalaman pemakanan (0,25; 0,5; 0,75 mm). Pembuatan spesimen dilakukan dengan menggunakan mesin bubut CNC Fanuc OiT Leadwell dan menggunakan pahat karbida CNMG 120408-MA UE6020. Hasil pembubutan ini kemudian di uji kekasaran permukaannya. Data hasil pengujian kemudian dianalisis dengan menggunakan uji anava tiga jalan untuk menguji pengaruh tiap variabel X1, X2, X3 terhadap Y. Kemudian interaksi variabel X1X2, X1X3, dan X2X3 terhadap Y. dan yang terakhir untuk menguji pengaruh interaksi bersama variabel X1X2X3 terhadap Y. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan tentang kecepatan potong, kecepatan asutan, dan kedalaman pemakanan terhadap kekasaran permukaan ST 40 pada mesin bubut CNC. Nilai rata-rata kekasaran permukaan paling baik diperoleh pada interaksi variabel kecepatan potong 150 m/menit, kecepatan asutan 0,15 mm/rev dan kedalaman pemakanan 0,25 mm sebesar 1,034 μm. Dan kekasaran permukaan paling kasar diperoleh pada interaksi variabel kecepatan potong 90 m/menit, kecepatan asutan 0,25 mm/rev, dan kedalaman pemakanan 0,75 mm sebesar 10,594 μm.

Actions (login required)

View Item