UJI SITOTOKSIK SENYAWA SITRAL DARI TANAMAN SEREH DAPUR (CYMBOPOGON CITRATUS L.) TERHADAP SEL KANKER T47D


Elma Ayu Priyantika, 4311416033 (2020) UJI SITOTOKSIK SENYAWA SITRAL DARI TANAMAN SEREH DAPUR (CYMBOPOGON CITRATUS L.) TERHADAP SEL KANKER T47D. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of UJI SITOTOKSIK SENYAWA SITRAL DARI TANAMAN SEREH DAPUR (CYMBOPOGON CITRATUS L.) TERHADAP SEL KANKER T47D] PDF (UJI SITOTOKSIK SENYAWA SITRAL DARI TANAMAN SEREH DAPUR (CYMBOPOGON CITRATUS L.) TERHADAP SEL KANKER T47D) - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Senyawa sitotoksik memiliki peranan penting dalam penghambatan sel kanker. Telah banyak penelitian dilakukan mengenai senyawa sitotoksik dalam bahan alam. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah. Salah satu keanekaragaman hayati yang dapat digunakan dalam penghambatan sel kanker adalah tanaman sereh dapur. Senyawa sitotoksik dalam tanaman sereh dapur berupa sitral A dan sitral B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas sitotoksik senyawa sitral dari tanaman sereh dapur terhadap sel kanker T47D. Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu isolasi minyak sereh dapur, isolasi sitral dari minyak sereh dapur, dan uji aktivitas sitotoksik terhadap sel kanker T47D. Isolasi minyak sereh dapur dilakukan menggunakan metode distilasi uap air pada suhu 100 0C dalam selang waktu 4 jam selama 5 hari. Isolasi sitral dari minyak sereh dapur dilakukan menggunakan metode distilasi fraksinasi pengurangan tekanan dan pengujian aktivitas sitotoksik senyawa sitral dilakukan secara in vitro menggunakan metode Microtetrazolium (MTT) assay. Sebanyak 22 kg tanaman sereh dapur menghasilkan 50 mL minyak sereh sehingga didapatkan 250 mL minyak sereh dalam 5 hari. Distilat dianalisis menggunakan GC-MS, didapatkan minyak sereh dengan kandungan utama sitral sebesar 58,89 % (sitral A) dan 35,94 % (sitral B). Sebanyak 250 mL minyak sereh didistilasi fraksinasi menghasilkan fraksi sitral. Distilat hasil fraksinasi dianalisis menggunakan GC-MS, terjadi kenaikan persentase sitral sebesar 64,00 % (sitral A) dan 36,00 % (sitral B). Metode Microtetrazolium assay atau MTT assay merupakan metode kalorimetrik, dimana pengujian didasarkan pada pembentukan warna ungu dari reaksi antara sel hidup dengan reagen MTT. Nilai IC50 sampel minyak sereh sebesar 137,51 dan sampel sitral sebesar 58,66. Kedua sampel memiliki nilai IC50 dibawah 500 μg/mL, sehingga dapat dinyatakan bahwa kedua sampel bersifat toksik terhadap sel kanker T47D dan dapat menghambat pertumbuhan sel tersebut. Nilai IC50 sampel sitral terhadap sel T47D lebih kecil dibandingkan minyak sereh, sehingga sampel sitral berpotensi lebih baik dalam menghambat pertumbuhan sel T47D dibandingkan dengan minyak sereh.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: isolasi, minyak sereh, MTT assay, sel T47D, sitral
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 30 Aug 2021 03:10
Last Modified: 30 Aug 2021 03:10
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/45013

Actions (login required)

View Item View Item