Dimmy Ilham Ferimtrisna, 5112416004 (2020) MUSEUM SENI DAN BUDAYA PACITAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (MUSEUM SENI DAN BUDAYA PACITAN) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy

Abstract

Pacitan merupakan kebupaten di jawa timur yang memiliki segudang seni serta budaya setempat yang beragam, banyak sekali seni serta budaya setempat yang masih terjaga hingga saat ini, mullai dari seni daerah yang tergambar dengan jelas contohnya seni batik khas pacitan, seni tari, seni wayang kulit, seni gerabah, dan masih banyak lagi. Peluang untuk mengembangkan wisata seni dan budaya di Pacitan sangatlah memungkinkan dengan kondisi saat ini yang merupakan daerah destinasi wisata alam yang memukau, untuk itu Pacitan menjadi pilihan destinasi wisata pilihan yang sering dikunjungi banyak wisatawan dari luar daerah, serta wisata seni dan budaya disana juga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung, untuk mewadahi seni dan budaya yang ada di Pacitan maka perlu dibangun sebuah museum untuk menunjang pariwisata budaya di Pacitan. Pacitan memiliki geografi daerah pegunungan dan pantai, dengan memakukan analisa site yang dilakukan pada beberapa titik maka didapat site terpilih yaitu berada di jalan lintas selatan tepatnya di kelurahan sidoharjo dan kelurahan ploso dengan luasan site 18.300m2 / 1.8 ha. Untuk kebutuhan ruang dan luasan bangunan, dilakukan dengan analisa pendekatan aspek fungsional. Dalam analisa tersebut, mendapatkan analisa luasan bangunan yang akan dibangun adalah 6.465,196m2 atau 0.6 ha. Pada aspek teknik, perencanaan Museum Seni dan Budaya Pacitan menggunakan pondasi mini pile untuk bangunan utama dan pondasi batu kali, serta foot plat, untuk rangka atap menggunakan rangka baja konvensional, serta untuk bagian kolom menggunakan beton dan pada bagian dinding menggunakan material hijau, dan untuk aspek utilitas menggunakan sistem air bersih, sistem pengolahan limbah dan sampah. Dengan adanya Museum Seni dan Budaya Pacitan ini dalam tema rancangan harus memperhatikan kondisi alam dan karakteristik budaya setempat, oleh karena itu tema Jawa Kontemporer dipilih karena sesuai dengan bangunan museum dan diharapkan bangunan museum nantinya juga dapat menjadi cirikhas Kabupaten Pacitan dengan konsep khas daerah.

Actions (login required)

View Item