PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MEMBACA TEKS BERITA BOHONG BIDANG PEMERINTAHAN
Windari Esa Meigiza, 2101416027 (2020) PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MEMBACA TEKS BERITA BOHONG BIDANG PEMERINTAHAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF (PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN MEMBACA TEKS BERITA BOHONG BIDANG PEMERINTAHAN)
- Submitted Version
Download (857kB) | Preview |
Abstract
Meigiza, Windari Esa. 2020. “Pengembangan Buku Pengayaan Membaca Teks Berita Bohong Bidang Pemerintahan”. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum. Kata Kunci: Buku Pengayaan, Berita Bohong Bidang Pemerintahan Sarana dan prasarana pendidikan harus memadai untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu sarana pendidikan yang dapat digunakan yaitu buku sebagai sumber belajar. Selain buku, referensi lain yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran yaitu teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi sangat memudahkan akses informasi. Akan tetapi, teknologi informasi juga dapat memunculkan dampak negatif apabila disalahgunakan. Salah satu bentuk penyalahgunaan tersebut yaitu beredarnya berita bohong atau hoaks. Berita bohong dapat dengan mudah menyebar kepada masyarakat karena rendahnya budaya membaca. Peserta didik dapat menjadi korban hoaks karena pembelajaran Kurikulum 2013 berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Salah satu dari banyaknya isu hoaks yaitu bidang pemerintahan. Berita bohong bidang pemerintahan dapat mengikis nilai kebinekaan dan Pancasila. Banyak upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi penyebaran berita bohong. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan buku pengayaan membaca, khususnya mengidentifikasi teks berita bohong bidang pemerintahan. Buku pengayaan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu cara mengenal dan mengidentifikasi berita bohong melalui formula teks berita bohong. Tujuan penelitian ini yaitu, 1) mendeskripsi kebutuhan peserta didik dan pendidik terhadap buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan, 2) menyusun prototipe buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan, 3) menguraikan penilaian ahli mengenai prototipe buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan, dan 4) mendeskripsi perbaikan prototipe buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Terdapat lima tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini. Lima tahapan tersebut yaitu, 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain prototipe, 4) validasi desain, dan 5) revisi desain. Subjek penelitian ini adalah pendidik dan peserta didik kelas VIII untuk memperoleh data kebutuhan, ahli bidang pengembangan buku pengayaan dan keterampilan membaca, serta ahli linguistik forensik untuk memperoleh data uji validitas produk. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi 1) angket kebutuhan pendidik dan peserta didik, angket uji validitas produk dan 2) wawancara semiterstruktur pendidik dan peserta didik. Data yang dikumpulkan kemudian dianalisis dan dikelompokkan menjadi tiga kelompok data yaitu data kebutuhan, data pengembangan, dan data uji validitas produk. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi empat hal. Pertama, karakteristik kebutuhan peserta didik dan pendidik terhadap buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan peserta didik dan pendidik memperoleh enam aspek. Aspek tersebut yaitu 1) aspek materi, 2) aspek penyajian, 3) aspek bahasa, 4) aspek grafika, 5) aspek muatan, dan 6) aspek harapan pendidik dan peserta didik. Kedua, penyusunan prototipe buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan didasarkan dari hasil karakteristik kebutuhan peserta didik dan pendidik yang dijadikan sebagai prinsip pengembangan buku pengayaan. Prinsip tersebut meliputi lima aspek, yaitu 1) aspek materi, meliputi penyusunan materi buku dan materi utama buku, 2) aspek penyajian, meliputi penyajian judul buku, penyajian sampul, penyajian bab, penyajian motivasi, penyajian pendahuluan, penyajian urutan isi buku, penyajian petunjuk penggunaan buku, penyajian penomoran halaman, penyajian rangkuman, penyajian sampul belakang, penyajian jumlah teks, dan penyajian bentuk penjelasan materi, 3) aspek bahasa meliputi penggunaan kata sapaan, penggunaan bahasa, dan penggunaan kosakata, 4) aspek grafika meliputi desain kover buku, warna sampul buku, warna tema isi buku, ilustrasi sampul, ukuran buku, ukuran huruf, jenis huruf, jumlah halaman, jenis gambar ilustrasi, gambar ilustrasi, dan jumlah ilustrasi, 5) aspek muatan meliputi nilai kebinekaan dan Pancasila yang ada di lingkungan sekitar, dan 6) aspek harapan pendidik dan peserta didik. Ketiga, hasil uji validitas buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan direalisasikan dalam bentuk skor penilaian dan saran perbaikan. Buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan memperoleh rerata nilai 79,56 dengan kategori baik dari ahli. Materi yang disajikan dinilai sangat baik dengan rerata nilai 84,16. Penyajian materi dinilai baik dengan rerata nilai 77,22. Kebahasaan dinilai sangat baik dengan rerata nilai 80. Grafika dinilai baik dengan rerata nilai 78,12. Muatan nilai kebinekaan dan Pancasila dinilai baik dengan rerata nilai 78,33. Sementara itu, saran perbaikan yang diberikan yaitu 1) menonjolkan keterampilan berbahasa yang dikembangkan dalam buku pengayaan dan 2) mencantumkan kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan kemampuan yang dikembangkan dalam buku pengayaan. Keempat, perbaikan terhadap buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan dilakukan dengan 1) mengubah judul buku dan 2) menambahkan halaman kompetensi yang dicapai. Saran yang diberikan oleh peneliti yaitu, 1) pemerintah khususnya Kemendikbud hendaknya memasukkan teks berita bohong ke dalam Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia, sehingga dibelajarkan kepada peserta didik untuk dapat mengidentifikasi hoaks dan mencegah penyebaran berita bohong, 2) pendidik hendaknya berpikir kritis dan kreatif dalam memanfaatkan buku pengayaan sebagai pelengkap buku teks pelajaran, salah satunya penggunaan buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan menjadi alternatif sumber belajar, 3) peneliti hendaknya menggunakan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan dapat menambah bahan kajian ilmuan yang dapat dirujuk, serta melakukan penelitian lanjutan mengenai keefektifan buku pengayaan membaca teks berita bohong bidang pemerintahan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Buku Pengayaan, Berita Bohong Bidang Pemerintahan |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra L Education > LB Theory and practice of education > Development of Learning Materials |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | S.S Eko Handoyo |
Date Deposited: | 08 Jan 2021 01:24 |
Last Modified: | 08 Jan 2021 01:24 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/42745 |
Actions (login required)
View Item |