SINTESIS FORSTERIT DARI PASIR PANTAI PARANGKUSUMO DENGAN VARIASI WAKTU PENCAMPURAN MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIKASI


Sitta Khusniati Arofah, 4211416009 (2020) SINTESIS FORSTERIT DARI PASIR PANTAI PARANGKUSUMO DENGAN VARIASI WAKTU PENCAMPURAN MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIKASI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of SINTESIS FORSTERIT DARI PASIR PANTAI PARANGKUSUMO DENGAN VARIASI WAKTU PENCAMPURAN MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIKASI]
Preview
PDF (SINTESIS FORSTERIT DARI PASIR PANTAI PARANGKUSUMO DENGAN VARIASI WAKTU PENCAMPURAN MENGGUNAKAN METODE ULTRASONIKASI)
Download (982kB) | Preview
Official URL: https://lib.unnes.ac.id/

Abstract

Arofah, Sitta Khusniati. (2020). Pembuatan Forsterit dari Pasir Pantai Parangkusumo dengan Variasi Waktu Pencampuran Menggunakan Metode Ultrasonikasi. Skripsi. Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing utama Dr. Upik Nurbaiti, M.Si. Kata Kunci: Pasir alam, Silika amorf, Forsterit, Ultrasonikasi Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 17.504. Seiring dengan banyaknya pulau, Indonesia memiliki cadangan pasir alam terutama pasir pantai yang melimpah. Salah satu kandungan pasir alam yaitu silika yang memiliki kadar cukup besar di beberapa pasir alam di Indonesia. Silika yang telah dibuat dapat menjadi bahan dalam pembuatan forsterit. Tujuan dari penelitian ini yaitu mensintesis silika dari pasir Pantai Parang Kusumo sehingga menghasilkan silika amorf dengan kadar yang tinggi dan pembuatan forsterit dari silika amorf hasil sintesis menggunakan metode ultrasonikasi. Sintesis silika pada penelitian ini menggunakan metode kopresipitasi menghasilkan persentase silika 88.24 %(berat/mol) dari persentase silika awal 65.37 %(berat/mol). Pembuatan forsterit dilakukan dengan mencampurkan silika amorf dan magnesia dengan perbandingan mol 1:2 serta menambahkan PVA sebanyak 3%. Ultrasonikasi dilakukan dengan variasi waktu 1, 2 dan 3 jam. Kemudian dikalsinasi pada suhu 950o selama 4 jam waktu tahan. Forsterit dikarakterisasi dengan menggguankan FTIR, XRD, dan SEM. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa ketiga sampel tersebut berukuran jauh lebih kecil dari 5 dengan fasa forsterit sebesar 44.8%, 52.0%, dan 57.7% untuk variasi waktu ultrasonikasi selama 1, 2 dan 3 jam secara berturut-turut serta terdapat fasa lain yaitu periclas, enstatite dan kristobalit. Hasil variasi waktu ultrasonikasi menunjukkan persentase forsterit optimum pada waktu ultrasonikasi 3 jam.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Pasir alam, Silika amorf, Forsterit, Ultrasonikasi
Subjects: Q Science > Q Science (General)
Q Science > QC Physics
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > FISIKA
Depositing User: S.S Eko Handoyo
Date Deposited: 23 Dec 2020 22:29
Last Modified: 23 Dec 2020 22:29
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/42364

Actions (login required)

View Item View Item