PERAN SATPOL PP DALAM MENERTIBKAN PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) DI KABUPATEN DEMAK


Adi Nugroho, 3312415010 (2020) PERAN SATPOL PP DALAM MENERTIBKAN PENGEMIS, GELANDANGAN, DAN ORANG TERLANTAR (PGOT) DI KABUPATEN DEMAK. Under Graduates thesis, Unnes.

[thumbnail of 3312415010.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Masalah umum pengemis, gelandangan dan orang terlantar pada hakikat erat terkait dengan masalah ketertiban dan keamanan yang mengganggu ketertiban dan keamanan di daerah perkotaan. Dengan berkembangnya pengemis, gelandangan, dan orang terlantar, hal ini bisa menyebabkan stabilitas pembangunan akan terganggu serta cita-cita nasional tidak diwujudkan. Dalam hal ini Polisi Pamong Praja merupakan instansi yang paling bertanggung jawab karena mereka merupakan aparatur Pemerintah daerah yang bertugas membantu Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat: (1) peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam menertibkan pengemis, gelandangan dan orang terlantar di Kabupaten Demak; (2) faktor penghambat yang dihadapi Satuan Polisi Pamong Praja dalam menertibkan pengemis, gelandangan dan orang terlantar di Kabupaten Demak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Fokus penelitian ini adalah peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam menertibkan pengemis, gelandangan dan orang terlantar di Kabupaten Demak. Sumber data diperoleh dari informan dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, dokumentasi, dan wawancara. Pengujian keabsahan data dengan mengguanakan teknik triangulasi sumber. Data dianalisis melalui tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam menertibkan PGOT di Kabupaten Demak yaitu Satpol PP melakukan kegiatan penertiban atau penangkapan terhadap para PGOT di Kabupaten demak, dalam penertiban ini dapat dilakukan melalui beberapa proses yaitu yang pertama Satpol PP melakukan penangkapan PGOT dengan melakukan patroli wilayah, yang artinya Satpol PP dapat melakukan penangkapan langsung pada saat kegiatan patroli wilayah, yang kedua yaitu dengan adanya laporan masyarakat atau Dinas Sosial Kabupaten Demak, yang kemudian dari laporan tersebut Satpol PP melakukan kegiatan brifing untuk pembagian tugas, kemudian pada kegiatan penangkapan berlangsung, Satpol PP melakukan penangkapan PGOT secara diam-diam, dan setelah dilakukannya kegiatan penangkapan dan pendataan, kemudian para PGOT di serahkan ke Dinas Sosial Kabupaten Demak untuk pembinaan lebih lanjut, (2) faktor penghambat Satuan Polisi Pamong Praja dalam menertibkan pengemis, gelandangan dan orang terlantar adalah kurangnya armada atau alat transportasi untuk pelaksanaan penertiban. Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah kepada Pemerintah Kabupaten Demak dalam menyediakan sarana dan prasarana seperti armada yang lebih memadahi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Satuan Polisi Pamong Praja, Penertiban Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT), Peran.
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 17 Dec 2020 07:19
Last Modified: 17 Dec 2020 07:19
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/42139

Actions (login required)

View Item View Item