PENGARUH PENAMBAHAN PATI KETELA POHON (Manihot esculenta) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA GEOPOLIMER ABU LAYANG BATU BARA


Aliysha Rahma Maulidina, 4311415054 (2020) PENGARUH PENAMBAHAN PATI KETELA POHON (Manihot esculenta) TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA GEOPOLIMER ABU LAYANG BATU BARA. Under Graduates thesis, Unnes.

[thumbnail of 4311415054.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (2MB) | Preview

Abstract

Geopolimer merupakan salah satu inovasi dalam mengembangkan material konstruksi yang ramah lingkungan. Geopolimer sebagai bahan bangunan memiliki sifat kekuatan tarik rendah dan sensitif retak yang disebabkan oleh waktu pengerasan awal yang relatif singkat. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai kuat tarik geopolimer adalah penambahan pati ketela pohon sebagai stabilizing agent, dimana amilopektin yang terkandung dalam pati memiliki sifat granuler yang mengembang dan daya pengikat yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan pati ketela pohon terhadap karakteristik geopolimer. Sintesis dilakukan dengan mencampurkan larutan pengaktif (NaOH, H2O dan natrium silikat) dan abu layang dan dilanjutkan dengan penambahan gel pati ketela pohon variasi antara 0-3% (b/b) abu layang (interval 0,5). Geopolimer hasil sintesis diselidiki karakteristiknya antara lain viskositas, konsistensi dan laju alir, waktu pengerasan, kuat tekan dan kuat tarik, ketahanan terhadap serangan sulfat, kapasitas netralisasi asam, gugus fungsi, fasa mineral dan morfologinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan pati ketela pohon pada pasta meningkatkan nilai viskositas, konsistensi, laju alir dan waktu pengerasan, serta meningkatkan nilai kuat tekan dan kuat tarik, namun menurunkan ketahanan geopolimer terhadap serangan sulfat. Persentase pati ketela pohon (b/b) yang ditambahkan guna menghasilkan nilai kuat tekan dan kuat tarik belah tertinggi diperoleh pada penambahan 1% pati (b/b) menghasilkan kuat tekan 32,966 MPa dan kuat tarik 2,491 MPa. Secara umum, geopolimer dengan penambahan pati memiliki kuat tekan yang lebih besar, ketahanan terhadap serangan sulfat dan kapasitas netralisasi yang lebih baik bila dibandingkan dengan geopolimer tanpa penambahan pati. Hasil analisis FTIR menunjukkan geopolimer dengan penambahan pati 1 dan 3% muncul pita serapan pada 2630,5 dan 2638,75 cm-1 yang menunjukkan ikatan C-H amilopektin selain munculnya pita serapan vibrasi Si-O-Si dan Si-O-Al. Hasil analisis XRD menunjukkan sampel dengan penambahan 1% pati ketela pohon (b/b) memiliki fasa amorf ditandai adanya gundukan (hump) pada 2θ sekitar 15- 40º dengan kandungan mineral utama quartz. Analisis morfologi partikel menggunakan SEM menunjukkan bahwa matriks geopolimer dengan penambahan 1% pati lebih homogen, memiliki lebih sedikit crack dan sedikit material tak bereaksi

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: geopolimer, abu layang, pati ketela pohon.
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 15 Dec 2020 06:59
Last Modified: 15 Dec 2020 06:59
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/42065

Actions (login required)

View Item View Item