POTENSI ISOLAT FRAKSI DAUN TEBU SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923


Fadilatul Chulaiwiyah, 4411416030 (2020) POTENSI ISOLAT FRAKSI DAUN TEBU SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of POTENSI ISOLAT FRAKSI DAUN TEBU SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923]
Preview
PDF (POTENSI ISOLAT FRAKSI DAUN TEBU SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus ATCC 25923) - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Bakteri Staphylococcus aureus adalah patogen penyebab infeksi invasif pada manusia. Namun saat ini, S. aureus menunjukan sifat resisten terhadap beberapa antibiotik sehingga diperlukan bahan alam untuk menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus. Bahan alam yang potensial untuk digunakan adalah daun tebu yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dengan nilai nutrisi yang rendah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mendeteksi isolat fraksi terduga tunggal berdasarkan kromatografi lapis tipis dan spektrofotometri pada ekstrak daun tebu, (2) menganalisis kemampuan isolat fraksi terduga tunggal untuk menghambat pertumbuhan S. aureus serta (3) menganalisis senyawa yang terdapat pada isolat fraksi terduga tunggal yang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri S. aureus. Spesifikasi bakteri yang digunakan pada penelitian ini adalah S. aureus ATCC 25923. Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari preparasi berupa ekstraksi dan fraksinasi serta uji laboratoris berupa (a) uji kemurnian untuk mendeteksi senyawa terduga tunggal dengan KLT dan spektofotometri, (b) uji antibakteri dan (c) identifikasi senyawa metabolit sekunder. Fraksinasi ekstrak daun tebu menggunakan kromatografi kolom untuk mendapatkan isolat fraksi dengan 7 komposisi perbandingan eluen n-heksana dan etil asetat. Isolat yang ditampung dari setiap fraksi ada 5 buah dengan volume masing–masing adalah 10 ml. Setiap fraksi lalu diuji kemurnian senyawa didalamnya dengan KLT dan spektrofotometri. Uji antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram untuk setiap fraksi yang terduga tunggal. Identifikasi metabolit sekunder dilakukan dengan menggunakan LC-MS. Hasil penelitian menunjukan (1) terdapat isolat fraksi terduga tunggal berdasarkan kromatografi lapis tipis dan spektofotometeri sejumlah 5 fraksi, (2) adanya penghambatan pertumbuhan terhadap S. aureus ATCC 25923 oleh fraksi terduga tunggal dengan aktivitas tertinggi adalah dari fraksi keempat sebesar 14,5 mm, serta (3) fraksi terduga tunggal mengandung senyawa fenol yaitu gallic acid, caffeic acid, ferulic acid, senyawa flavonoid yaitu quercetin, isorhamnetin-3-O-glucoside, 2’’-O-α-L-rhamnosyl-6-C-fucosyl-luteolin, quercetin-3-O neohesperidoside, tricin-7-neohesperidoside, dan tricin-7-rutinoside, tricin-7- rhamnosyl-(1>2)-galacturonide, serta senyawa saponin yaitu Isoarborinol, α-amyrin, cycloartenol, fernenol, arundoin dan senyawa steroid yaitu β-sitosterol.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: antibakteri , isolat fraksi daun tebu, S. aureus.
Subjects: Q Science > QH Natural history > QH301 Biology
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 11 Dec 2020 02:57
Last Modified: 11 Dec 2020 02:57
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/42028

Actions (login required)

View Item View Item