PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019 BERDASARKAN INDIKATOR GIZI BURUK BALITA DENGAN METODE K-MEANS CLUSTER


Asih Dwi Pujiastuti, 4112317016 (2020) PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2019 BERDASARKAN INDIKATOR GIZI BURUK BALITA DENGAN METODE K-MEANS CLUSTER. Under Graduates thesis, Unnes.

[thumbnail of 4112317016.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (1MB) | Preview

Abstract

Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap orang tua. Perlunya perhatian lebih terhadap tumbuh kembang anak di usia balita didasarkan fakta bahwa gizi buruk balita dapat menganggu proses pertumbuhan dan perkembangan. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai pengelompokan kabupaten/kota berdasarkan indikator gizi buruk balita menggunakan analisis KMeans Cluster. Analisis K-Means cluster adalah salah satu metode dari clustering non-hierarki yang berusaha mengelompokkan data ke dalam suatu cluster sehingga data yang memiliki karakteristik sama dikelompokkan ke dalam satu cluster yang sama. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menerapkan metode KMeans cluster untuk mengelompokkan kabupaten/kota berdasarkan indikator gizi buruk balita di provinsi Jawa Tengah tahun 2019, mengetahui karakteristik cluster yang terbentuk, mengetahui variabel yang memberikan perbedaan paling besar pada cluster yang terbentuk. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder dari publikasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan BPS Provinsi Jawa Tengah. Objek penelitian yang dipakai adalah 35 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data berat badan lahir rendah (????1), pemberian asi ekslusif (????2), pemberian vitamin a (????3), tingkat kemiskinan (????4), posyandu (????5), kualitas air minum (????6) dan tempat pengolaan makanan higenis (????7). Data akan dianalisis menggunakan metode K-Means Cluster dengan bantuan software SPSS. Dari hasil analisis K-Means Cluster mengelompokkan kabupaten/kota di Jawa Tengah menjadi 3 kelompok cluster. Cluster 1 merupakan kelompok kabupaten/kota dengan tingkat gizi buruk balita tinggi terdiri dari 10 kabupaten/kota. Cluster 2 merupakan kelompok kabupaten/kota dengan tingkat gizi buruk balita rendah terdiri dari 24 kabupaten/kota. Cluster 3 merupakan kelompok kabupaten/kota dengan tingkat gizi buruk balita sedang terdiri dari 1 kabupaten/kota. Karakteristik cluster 1 berisi jumlah ????1, ????3, ????4, di atas rata-rata dan jumlah ????2, ????5, ????6, ????7 di bawah rata-rata. Karakteristik cluster 2 berisi jumlah ????1, ????2, ????3, ????5, ????6, ????7 di atas rata-rata dan jumlah ????4 di bawah rata-rata. Karakteristik cluster 3 berisi jumlah ????2, ????5, ????6, ????7 di atas rata-rata dan ????1, ????3, ????4 di bawah rata-rata. Variabel yang memberikan perbedaan paling besar pada ketiga cluster yang terbentuk adalah variabel pemberian vitamin a dengan nilai ???? sebesar 55,126 dan nilai signifikannya 0,00.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Gizi Buruk Balita, K-Means Cluster, Clustering Non-Hierarki.
Subjects: H Social Sciences > HN Social history and conditions. Social problems. Social reform > Public Health
Q Science > QA Mathematics > QA76 Computer software
Fakultas: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Statistika Terapan dan Komputasi, D3
Depositing User: mahargjo hapsoro adi
Date Deposited: 01 Dec 2020 02:02
Last Modified: 01 Dec 2020 02:02
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/41836

Actions (login required)

View Item View Item