TRADISI RUWAT BUMI DI KABUPATEN TEGAL


Nur Islamiyah Devi, 2601416006 (2020) TRADISI RUWAT BUMI DI KABUPATEN TEGAL. Under Graduates thesis, Unnes.

[thumbnail of 2601416006.pdf]
Preview
PDF - Published Version
Download (3MB) | Preview

Abstract

Tradisi Ruwat Bumi merupakan tradisi yang sudah ada sejak zaman dulu, dipercaya sebagai wujud rasa syukur warga Desa Guci dan Pekandangan. Tradisi tersebut dilaksanakan setiap setahun sekali pada bulan sura. Tradisi ruwat bumi Guci ini perlu dan menarik untuk diteliti. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bentuk tradisi ruwat bumi, makna ubarampe dalam tradisi ruwat bumi, dan fungsi tradisi ruwat bumi bagi masyarakat. tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan bentuk tradisi ruwat bumi (2) mendeskripsikan makna ubarampe dalam tradisi ruwat bumi (3) mendeskripsikan fungsi tradisi ruwat bumi bagi masyarakat. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teknik deskriptif kualitatif dengan pendekatan folklor. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa informasi dari hasil wawancara dengan juru kunci, sesepuh desa, juga masyarakat sekitar serta hasil dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah bentuk, makna dan fungsi tradisi ruwat bumi. Prosesi tradisi ruwat bumi merupakan serangkaian bentuk dan ritual dalam tradisi ruwat bumi. Bentuk tradisi ruwat bumi yaitu istighozah, do’a Bersama, penyembelihan kambing kendit, tayuban atau ronggengan, memandikan kambing kendit, perebutan gunungan hasil bumi, dan selamatan. Ubarampe yang digunakan yaitu kembang setaman, kemenyan, kambing kendit, mata air pancuran 13, tumpeng, dan ayam cemani. Pelaku yang ada dalam tradisi tersebut yaitu ketua adat, sesepuh desa, dan masyarakat Desa Guci dan Pekandangan. Makna ubarampe dalam tradisi ruwat bumi yaitu kembang setaman, kemenyan, kambing kendit, mata air pancuran 13, tumpeng, ayam cemani. Kembang setaman maknanya cerah dan ceria, kemenyan maknanya menyampaikan kepada leluhur, kambing kendit maknanya hewan yang istimewa, dari warna hitam dan putih yang melingkar diperutnya maknanya nepung artinya menyatukan, mata air pancuran 13 maknanya air yang dipercaya sebagai obat untuk segala penyakit, tumpeng maknanya tumerape lempeng yang artinya kita harus bertindak yang baik dan andhap asor, ayam cemani maknanya bahwa manusia itu banyak dosanya walau sudah dibersihkan beberapa kali mnusia tetap membuat dosa. Adapun fungsi tradisi ruwat bumi yaitu fungsi spiritual, fungsi religi, fungsi melestarikan kebudayaan, dan fungsi sosial.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Tradisi Ruwat Bumi, Bentuk, Makna, dan Fungsi
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology > Tradition
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: mahargjo hapsoro adi
Date Deposited: 27 Nov 2020 02:44
Last Modified: 27 Nov 2020 02:44
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/41734

Actions (login required)

View Item View Item