GELANGGANG REMAJA DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)


Rifki Ahmad Mudhofar, 5112414044 (2020) GELANGGANG REMAJA DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of GELANGGANG REMAJA DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)]
Preview
PDF (GELANGGANG REMAJA DI KOTA SEMARANG DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)) - Published Version
Download (6MB) | Preview

Abstract

Masa remaja yang identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk dapat menyesuaikan diri secara efektif. Bila aktivitas-aktivitas yang dijalani di sekolah (pada umumnya masa remaja lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah) tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak energinya, maka remaja seringkali meluapkan kelebihan energinya ke arah yang tidak positif, seperti tawuran dan lainnya. Hal ini menunjukkan betapa besar gejolak emosi yang ada dalam diri remaja bila berinteraksi dalam lingkungannya. Untuk menyalurkan energi tersebut maka remaja perlu diberi kegiatan yang berdampak positif bagi remaja. Bisa melalui hobi ataupun bakat minat yang mereka senangi, maka gelanggang remaja ini mewadahi tersebut dengan kegiatan seni dan olahraga. Perlu disadari bahwa salah satu yang menyebabkan budaya tradisional menjadi punah adalah terhentinya tongkat estafet pelestarian budaya tradisional kepada generasi muda selanjutnya. Agar budaya tradisional tetap terjaga dan tidak mengalami kepunahan akibat kemajuan zaman, maka perlu adanya peran generasi muda dalam melestarikan budaya tradisional dengan cara melakukan regenerasi dari generasi tua ke generasi muda. Arsitektur berwawasan perilaku adalah arsitektur yang manusiawi mampu memahami dan mewadahi perilaku-perilaku manusia yang ditangkap dari berbagai macam perilaku, baik itu perilaku pencipta, pemakai, pengamat juga perilaku alam sekitarnya (Mangunwijaya, 1992). Remaja adalah individu yang berada dalam fase untuk menemukan jati diri mereka. Maka dalam perancangan Gelanggang Remaja ini digunakan pendekatan arsitektur perilaku agar dapat lebih mengenali serta memahami apa dan bagaimana perilaku remaja pada zaman ini dan mereka merasa nyaman untuk menikmati suasana yang ditampilkan di dalamnya nanti. Dan menjadikan bangunan tersebut sebagai kebanggan khususnya warga kota Semarang.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Remaja; Gelanggang remaja; Arsitektur Perilaku; Kota Semarang
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Fakultas: Fakultas Teknik > Teknik Arsitektur, S1
Depositing User: Retma IF UPT Perpus
Date Deposited: 19 Nov 2020 08:15
Last Modified: 19 Nov 2020 08:15
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/41581

Actions (login required)

View Item View Item