PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN METODE RUSLE DI SUB DAS GARANG HULU


Danny Pamungkas, 3212316014 (2020) PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN METODE RUSLE DI SUB DAS GARANG HULU. Under Graduates thesis, UNNES.

[thumbnail of PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN METODE RUSLE DI SUB DAS GARANG HULU]
Preview
PDF (PEMETAAN TINGKAT BAHAYA EROSI DENGAN METODE RUSLE DI SUB DAS GARANG HULU) - Published Version
Download (10MB) | Preview

Abstract

Erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami (Arsyad 2010). Erosi yang terjadi di sub DAS Garang Hulu diakibatkan oleh adanya perubahan penggunaan lahan, kegiatan pertanian dan perkebunan sehingga tampak jelas pada saat turunnya hujan sungai menjadi berwarna keruh. Kegiatan pertanian dan perkebunan pada lahan yang miring banyak ditemukan tidak mengindahkan tindakan konservasi tanah, seperti di Desa Lempuyang, Kecamatan Bergas. Hal ini perlu diadakannya penelitian dan pemetaan untuk mengetahui daerah yang memiliki tingkat erosi tinggi untuk selanjutnya dapat dilakukan evaluasi oleh pemerintah. Metode pemetaan tingkat bahaya erosi pada penelitian ini menggunakan metode RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation), RUSLE memiliki lima faktor yang digunakan sebagai parameter yaitu, erosivitas hujan, erodibilitas tanah, panjang dan kemiringan lereng, pengelolaan tanaman, serta tindakan konservasi. Erosivitas hujan dipetakan dari hasil pengolahan data curah hujan, erodibilitas tanah dipetakan dari data jenis tanah yang kembali di survei secara kualitatif, panjang dan kemiringan lereng dipetakan dari data SRTM V3, faktor pengelolaan tanaman menggunakan data citra landsat 8 yang diolah menjadi peta tutupan lahan, serta faktor tindakan konservasi menggunakan data DEMNAS dengan membaginya menjadi beberapa kelas lereng. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini berupa peta indeks bahaya erosi diketahui seluas 1191,56 hektar (14,14%) erosi yang terjadi masih dibawah batas erosi yang diperbolehkan, sedangkan area seluas 7232,67 hektar (85,86%) erosi yang terjadi diatas batas nilai erosi yang diperbolehkan. Laju erosi di Sub DAS Garang Hulu berkisar antara 5,4 - 751,29 ton/ha/tahun. Kelas TBE dari sangat ringan hingga sedang, seluas 5381,49 Ha. Pada kelas berat hingga sangat berat seluas 3042,72 Ha. Berdasarkan hasil pemetaan tingkat bahaya erosi menggunakan metode RUSLE, dapat disimpulkan bahwa wilayah sub DAS Garang Hulu memiliki tingkat erosi yang berat dibuktikan dengan wilayah seluas 7232,67 hektar diatas ambang erosi yang diperbolehkan. Hal ini juga menandakan bahwa kegiatan pertanian dan perkebunan pada lahan miring serta perubahan penggunaan lahan di lereng Gunung Ungaran menyebabkan erosi yang terjadi sangat tinggi.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Erosi, Tingkat Bahaya Erosi, Indeks Bahaya Erosi, RUSLE (Revised Universal Soil Loss Equation).
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General)
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1
Depositing User: indah tri pujiati
Date Deposited: 19 Nov 2020 03:06
Last Modified: 19 Nov 2020 03:06
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/41501

Actions (login required)

View Item View Item